Diksi.co.id, Bondowoso | Peluncuran Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (GEMAPATAS) digelar secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.

Khusus wilayah Kabupaten Bondowoso bertempat di halaman Masjid Nurul Huda, Desa Suger Lor Kecamatan Maesan, Jum’at (3/2).
Dalam kegiatan tersebut Bupati Bondowoso KH. Salwa Arifin, didampingi anggota Forkopimda lainnya seperti Dandim 0822 Bondowoso Letkol Arm Suhendra Chipta, Kasi Intel Kejari Bondowoso Samsu Yoni Suprapto, dan Kepala BPN Bondowoso Martin, serta Muspika Kecamatan Maesan.
GEMAPATAS dilakukan serentak di seluruh wilayah Indonesia dipimpin langsung oleh Menteri ATR Hadi Cahyanto secara daring.
Pemasangan tanda batas secara simbolis disaksikan langsung oleh Menteri ATR Hadi Cahyanto secara daring. Sedangkan pemasangan tanda batas secara simbolis dilaksanakan oleh Bupati Bondowoso.
Pada kesempatan itu Menteri ATR berinteraktif dengan 5 Provinsi peserta GEMAPATAS diantaranya dengan Gubernur Aceh, Kalbar, Kaltim, NTT dan Papua.
“Tujuan dari diluncurkannya GEMAPATAS di antaranya sebagai upaya untuk menggerakkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memasang dan menjaga tanda batas tanah yang dimilikinya,” kata Hadi Cahyanto dalam sambutannya
“Dengan dipasangnya patok tanda batas oleh masing-masing pemilik tanah, diharapkan juga dapat meminimalisir konflik maupun sengketa batas tanah antar masyarakat,” lanjutnya.
Untuk informasi GEMAPATAS juga sebagai langkah awal dalam mempersiapkan pelaksanaan kegiatan PTSL Terintegrasi Tahun 2023. Hal ini, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Pada kegiatan itu ada proses pengumpulan data fisik, yang sebelum pelaksanaannya dilakukan pemasangan tanda batas.(war)