Diksi.co.id, Jember | Ratusan warga dan aktifis anti korupsi gelar aksi unjuk rasa Bupati Jember Hendy Siswanto. Aksi dilakukan Senin siang (27/2/2023).
Aksi diawali dari depan Kantor Pemerintah Kabupaten Jember di Alun-alun kabupaten. Massa mengarak seorang pendemo yang memakai baju ala bupati, kemudian bergerak menuju depan Pendopo Wahya Wibawa Graha.
Tepat di depan pintu gerbang pendopo massa gabungan dari beberapa elemen tersebut kemudian melakukan orasi. Orasi dipimpin Korlap aksi Kustiono Musri yang pernah mendukung Hendy saat masa pencalonan Pilkada 2020 lalu.
Pengasuh Ponpes Ashidiqi Putri Gus Ayyub Saiful Rijal atau akrab dipanggil Gus Saif juga ikut melakukan orasi.
Usai orasi Gus Saif menuntut Hendy Siswanto mundur dari jabatannya.
“Apa hasilnya (pemerintahannya) cuma membuat banyak masalah, pengangkatan PNS dan sebagainya yang menyalai aturan apalagi proyek, Stunting tinggi, apa itu bukan masalah,” ucapnya.

Menurut massa sejak dilantik sebagai Bupati Jember oleh Gubernur Jatim pada 26 Februari 2021 lalu banyak janji-janji politik selama masa kampanye belum terealisasi.
Bukannya menepati janjinya, Hendy disebut malah membangun kekuasaan dengan di lingkungan keluarganya saja atau melakukan praktik nepotisme.
Sebagian elemen masyarakat malah menjuluki Bupati Hendy Siswanto sebagai Kesultanan Jompo.
“Di awal pemerintahannya, melalui proyek multiyears bernilai ratusan miliar, Bupati Hendy melalui sosok tim ahli yang menjadi makelar proyek.
Bupati mengatur bagi-bagi proyek bernilai miliaran uang rakyat dan lebih memberikan prioritas untuk kepentingan bagi perut kroni dan sanak keluarganya untuk bisa “makan kenyang dari uang APBD Jember”, katanya.
Banyak proyek seperti proyek rehab pendopo, gedung PKK dan beberapa proyek lain bernilai miliaran, dipecah-pecah untuk menghindari Tender yang kemudian dibagikan kepada rekanan-rekanan pilihan.
Lanjut ke halaman berikutnya —>