Diksi.co.id, Jember | Kelangkaan LPG terutama yang ukuran 3 kilogram hampir sepekan terakhir terjadi Jember. Kekosongan pasokan ini membuat warga kesulitan mendapatkan tabung gas bersubsidi terserbut, jika ada itu pun dengan harga lebih mahal.
Menurut salah satu warga di Kecamatan Kencong yang juga seorang pedagang bakso, bernama Sukatimah dirinya harus kesana kemari untuk berburu LPG.
“Saya beberapa hari ini mutar mutar untuk membeli gas ukuran 3 kg di toko atau agen namun tidak ada sulit sekali,” ujarnya.
Dia menambahkan, jika ada yang jualan itu pun dengan harga yang lebih mahal. “Akhinya mau tidak mau harus kita beli sebab kita sangat membutuhkan, saat ini harga disini sekitar 21 ribu hingga 23 ribu rupiah itupun kalau ada,” tambahnya.
Senada dengan itu Habib yang juga warga setempat merasakan hal yang sama.”Ya ini saya sedang mencari untuk membeli gas ukuran tabung 3 kg hingga kemana mana namun tidak ada dan pulang lagi membawa tabung kosong milik saya,Entah sampai kapan kelangkaan gas LPG 3 kg ini,” katanya.
“Saya berharap mudah mudahan pemerintah segera menindak lanjuti kasihan warga yang kesusahan terutama para pedagan kecil yang sangat membutuhkan gas LPG,”tutupnya.
Terkait hal tersebut Sekertaris Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Ikbal Fardana mengatakan kelangkaan LPG subsidi disebabkan saat ini kuota untuk Kabupaten Jember sudah melebihi pagu yang ada.
“Kuota LPG 3 Kg tahun 2023 sebesar 66.648 Ton dan kuota tersebut sudah naik 0,4% dari realisasi tahun 2022. Nah untuk realisasi penyaluran sampai dengan 16 Juli 2023 sebesar 36.886 ton angka ini sudah melebihi kuota sampai dengan Juli sebesar 2,3 persen,” kata Ikbal.
Penyebab terpakainya kuota tersebut Ikbal menjelaskan adanya beralih atau migrasi konsumen non subsidi membeli LPG subsidi.
“Penyebabnya ada migrasi konsumen dari non subsidi ke subsidi. Maka tadi kita sudah menggelar rapat kordinasi dengan pemerintah daerah agar iku melakukan pengawasan agar LPG subsidi tepat sasaran,” jelas Ikbal.
Agar masyarakat dapat mendapatkan LPG, disarankan agar membeli yang non subsidi.” Ya gimana lagi harus membeli yang non subsidi,” pungkasnya.(ary)