Jumat, Juni 6, 2025
spot_img

DIKSI UPDATE

Tradisi Unik Bejik-Bejik Suku Osing Desa Olehsari 

Diksi.co.id, Banyuwangi | Suku Osing di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi tidak pernah melewatkan merawat atau membersihkan makam leluhur, tradisi ini dinamai “Bejik-Bejik Pondok” Buyut Ketut

Tradisi unik tersebut digelar setiap 2-5 tahunan. Kegiatan tersebut menjadi momentum bagi masyarakat setempat, untuk memperbaiki memperbaiki makam leluhur tersebut.

Masyarakat pun berbondong-bondong mendatangi lokasi makam, sambil membawa peralatan yang dimilikinya untuk “Bejik-Bejik” (memperbaiki/merenovasi) pondok yang menjadi  peneduh makam  buyut Ketut disemayamkan. Bahka di area petilasan leluhur warga suku Osing, Desa Olehsari ini terlihat bersih, dan rapi.

Ketua adat Seblang Olehsari, Ansori mengungkapkan, acara Bejik-Bejik ini dilakukan antara 2-5 tahunan sekali. Kegiatan Bejik-Bejik ini melihat kondisi pondok yang menaungi makam buyut tersebut.

Warga Desa Olehsari ketika melakukan acara Bejik-Bejik atau merenovasi makam leluhur Buyut Ketut. (Diksi.co.id/Pra)

Acara Bejik-Bejik ini, tidak asal saja. Ada ritual khusus sebelum melakukannya. Setidaknya ada hari khusus, untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Sebelum acara dimulai, terlebih dahulu diawali selamatan yang dihadiri warga setempat.

“Kegiatan Bejik-Bejik ini, sebagai ungkapan rasa syukur dan ucapan terimakasih masyarakat Desa Olehsari kepada Buyut Ketut. Buyut Ketut ini sangat berjasa, yang memberikan kedamaian warga Olehsari,” cerita Ansori, Rabu (13/12/2023).

Ditempat yang sama, Kepala Desa Olehsari, Joko Mukhlis menceritakan, dulu, proses renovasi makam leluhur ini tidak seperti ini, tapi ada ritual, dengan cara diarak dari rumah perias Seblang atau dari salah satu sesepuh adat menuju ke makam. Keguyuban warga ini sebagai wujud gotong royong masyarakat untuk membersihkan atau merenovasi makam leluhur.

Tridisi unik bejik-bejik.(,)

“Dulu, yang datang tidak puluhan orang. Tapi ratusan orang yang datang. Ada sekitar 500 orang berbondong-bondong ke area makam untuk merenovasi walau hanya tambal sulam pondok yang rusak,” kata Joko Mukhlis.

“Pondok makam ini sejak dahulu seperti ini, terbuat dari bambu, dan beratap ilalang kering. Bangunan tidak akan dirubah. Warga mempertahankan keasliannya,” imbuhnya.

Dari pantauan Diksi.co.id, yang hadir di acara renovasi pondok Buyut Ketut tidak hanya dilakukan oleh orang tua saja. Tapi anak-anak muda warga setempat juga turut hadir bergotong royong merenovasi makam leluhurnya.

“Renovasi atau Bejik-Bejik ini merupakan bentuk pelestarian budaya. Dan kegiatan seperti ini menjadi ajang silahturahmi antar warga,” pungkas Kades Olehsari, Joko Mukhlis. (Ras).

Latest Posts

spot_img
spot_img

DIKSI POPULER

spot_img
spot_img

LANGGANAN DIKSI

Menyajikan informasi terkini dan Up to Date silakanan langganan berita kami Gratis.