Diksi.co.id, Jember | Isu perpecahan dan klaim perpindahan relawan atau tim sukses setiap jelang Pemilukada atau Pilbup selalu muncul.
Ini terjadi di kubu relawan pemenangan M Fawait-Djoko Susanto. Berdasarkan video yang beredar di media sosial beberapa orang anggota relawan Barisan Pemuda Peduli Jember (Bamper) telah menyatakan mundur dan berbalik mendukung pasangan lain.
Dalam video itu beberapa orang pria terlihat berdiri dan melepas kaos seragam dari Bamper. Saat itu mereka dalam sebuah kegiatan yang diduga digelar oleh partai berlogo banteng.
Salah satu orang dalam video tersebut menyampaikan sengaja melepas baju pemberian dari Gus Fawait karena memilih mendukung paslon lainnya.
Usut punya usut ternyata orang yang dalam video tersebut berinisial STR kakak dari salah seorang tim sukses petahana berinisial SPT. Diduga sejumlah orang tersebut dihasut STR untuk beralih dukungan.
“STR itu kakak dari SPT. Dulu STR itu anak buah TSA (menantu petahana) di Partai lamanya terus karena dipecat dan pindah ke partai merah, akhirnya dia ikut pindah ke merah, dan dukung Paslon lain,” kata salah seorang warga Gebang yang tidak mau disebutkan namanya.
“Kalau yang asli Bamper itu paling 2 orang dan itupun karena diiming-imingi uang 200 ribuan per orang biar lepas baju Tapi mereka ketipu baru dibayar 50 ribu per orang,” kata sumber tersebut sambil tertawa.
Sementara itu Ketua Bamper Wahyudi mengaku senang ke dua orang mantan anak buahnya tersebut keluar membelot rival Fawait-Djos. Penyebabnya tidak lain karena kedua orang tersebut hanya menjadi beban kelompok mereka.
Wahyudi juga membantah Bamper pecah. Bahkan menurut Yudi panggilan akrabnya, kelompok mereka makin utuh mendukung pemenangan Fawait-Djos.
“Semua pengurus kami di Bamper pusat sampai wilayah hingga hari ini tetap setia dan tulus mendukung dan siap berjuang memenangkan Gus Fawait menjadi bupati Jember pada Pilbup nanti,” kata Yudi, Senin (16/9/2024) malam melalui sambungan telpon.
Masih menurutnya para pelaku melepas kaos atau baju itu karena mereka bukan pengurus Bamper. Mereka itu diberi kaos awalnya karena ingin bersama memenangkan Gus Fawait.
“Mereka buka kaos itu urusan pribadi mereka. Jadi jangan dikait-kaitkan dengan kami yang tetap setia mendukung Gus Fawait-Djos menang Pilkada. Karena terbukti selama 10 tahun menjadi DPRD propinsi telah banyak dirasakan perjuangannya untuk rakyat Jember dan Gus Fawait tulen kader partai bukan kutu loncat suka pindah partai demi syahwat politik,” tutupnya.(Ary)
