Diksi.co.id, Banyuwangi | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi akan menggelar festival Cokelat selama dua hari, pada tanggal 11 – 12 Maret 2023 mendatang.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banyuwangi, MY Bramudya mengatakan Kabupaten Banyuwangi salah satu pengekspor cokelat. Produksi cokelat dari Banyuwangi kualitasnya terbaik sedunia.
“Ternyata, cokelat yang diekspor dari Banyuwangi ini, kualitasnya terbaik di dunia,” kata Bramudya kepada Diksi.co.id, Sabtu, 4 Maret 2023.
Menurut Bram sapaan akrab Kadis Budpar, MY Bramudya dalam acara tersebut bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestandani akan meresmikan paket pariwisata Glenmore – Kalibaru (GlenBaru). Di wilayah tersebut banyak miliki tempat-tempat sejarah, dan wisata alamnya.
“GlenBaru tersebut, maka kita ingin mengembangkan sektor pariwisata tidak hanya disektor utara dan selatan, tapi juga di barat, dan Glemore Kalibaru menjadi kunci,” paparnya.
Bram mengungkapkan, di wilayah tersebut banyak warisan (heritage) bangunan-bangunan kuno tinggalan Belanda.
“Situs – situs disana banyak seperti situs Kandanglembu, Situs Malangsari, itu juga menjadi senjata baru bagi pariwisata di Kabupaten Banyuwangi,” ungkapnya.
Jadi sambungnya untuk mengangkat pariwisata di Banyuwangi tidak hanya mengenakan alam saja. Tapi juga mengenalkan kekayaan peninggalan sejarah.

Disamping itu, pihaknya akan mendorong destinasi wisata baru pada tahun ini akan diselesaikan.
“Wisata baru itu adalah Banyuwangi Park, dan agro wisata Tamansuruh ,” terangnya.
Selain itu kata Bram pihaknya juga akan mendorong Kepala – kepala Desa yang sudah ditentukan desanya yang sudah masuk dalam Jaringan Desa (JarDesa) agar segera mengeksekusi destinasi Wisatanya.
“Misal, Desa Gintangan terkenal akan kerjaninan anyamannya, Kelurahan Gombengsari sekarang sudah terkenal akan perkebunan kopinya, begitu juga dengan Desa Kluncing, Kecamatan Licin memiliki potensi alam yang akan kita kembangkan,” tandasnya.
Destinasi wisata yang ada di desa-desa ini memiliki ciri atau khas tersendiri yang tidak dimiliki oleh desa lainnya.
” Jadi Destinasi berbasis Desa, kekuatan Desa yang ke unikanya tidak dimiliki Desa lain itulah yang akan kita kembangkan,” pungkasnya. (Gus)