Para penambang menggunakan alat-alat sederhana seperti linggis dan palu untuk menambang batu kapur potongan, sering hanya mengikatkan tali ke pinggang mereka untuk tujuan keamanan. Belum lagi upah yang diterima para penambang kapur bervariasi rata-rata sebesar Rp 20.000-30.000 sehari.
Mereka mempertaruhkan hidup mereka dengan menggantung di lereng bukit terjal ketika mencoba untuk mengekstrak lempengan batu kapur. Setelah para penambang telah menemukan benjolan kapur, yang digelindingkan sampai ke kaki bukit, kemudian diangkut oleh truk untuk dibawa ke tungku atau oleh warga setempat disebut tunangan.