Minggu, September 15, 2024
spot_img

DIKSI UPDATE

Diabetes Membuat Kakek Memilih Akhiri Hidup

Diksi.co.id, Banyuwangi | Depresi dan putus asa gegara penyakit Diabetes menahun, Saekun (84) manula warga Dusun Krajan, RT 01 RW 03, Desa Jajag Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, akhiri hidupnya dengan gantung diri, Selasa (6/8/2024).

Menurut keterangan Kapolsek Gambiran, AKP Badrodin Hidayat, pertama kali yang menemukan korban adalah RP (46) anak perempuan korban, sekira pukul 05.30 Wib

Dari keterangan istri dan anak korban, S (66) dan RP, sebelum kejadian sekira pukul 01.00 Wib, Saekun membangunkan istrinya yang sedang tidur untuk dibuatkan mie dan kopi karena mau makan.

Caption : Tim Inafis Polresta Banyuwangi bersama tim medis, anggota Polsek Gambiran dan tim kesehatan Puskesmas Jajag, saat evakuasi Saekun, korban mati bunuh diri, Selasa (6/8/2024)(Diksi.co.id/Kuryanto).

“Selesai membuatkan mie instan dan kopi suaminya, kemudian S melanjutkan tidurnya kembali,” ungkap AKP Badrodin Hidayat pada Diksi.co.id, di kantornya.

Pagi harinya, sekira pukul 05.30 Wib, RP, seperti biasa begitu bangun dari tidur, dia berjalan menuju ke kamar mandi yang melewati dapur rumahnya.

Sesampainya di dapur, dengan penerangan lampu yang remang-remang, RP terkejut begitu mendapati ayahnya atau korban dalam keadaan duduk bersimpuh dan tidak bergerak.

RP pun langsung menyapa ayahnya, tetapi karena tidak ada respon kemudian dia membangunkan ibunya dan menyampaikan keadaanya. Selanjutnya mereka melihat korban.

“Setelah terlihat pada leher korban terdapat tali tampar yang diikat melingkar tergantung/terkait pada kayu yang sehari hari difungsikan sebagai jemuran baju, spontan RP berteriak lari keluar meminta pertolongan warga,” terangnya.

Selang beberapa menit kemudian, warga pun berdatangan kerumah korban serta ada yang menghubungi Polsek Gambiran.

Setelah mendapat laporan warga, anggota Polsek Gambiran melakukan TPTKP ditempat kejadian bersama dengan saksi-saksi dan warga sekitar. Kemudian menyusul Tim Inafis Polresta Banyuwangi.

Dari hasil Identifikasi dan pemeriksaan luar terhadap jasad korban yang dilakukan tim Inafis bersama tim medis dan tenaga kesehatan Puskesmas Jajag, bahwa tidak ditemukan adanya luka baru atau tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

“Kecuali bekas pada leher karena jeratan tali,” jelasnya.

Atas keterangan tersebut, pihak keluarga menyatakan menerima dan mengikhlaskan meninggalnya korban. Selain itu juga tidak mengijinkan untuk dilakukan outopsi.

“Dan untuk menguatkan, pihak keluarganya telah membuat dan menandatangani surat pernyataan,” tegas AKP Badrodin Hidayat.

Perlu diketahui, berdasarkan keterangan pihak keluarganya, sebelumnya korban sudah berulang kali mengatakan keinginan untuk segera mengakhiri hidupnya.

“Korban merasa putus asa akibat sakit diabetes atau kencing manis yang dideritanya sudah menahun tetapi tidak kunjung sembuh,” pungkasnya. (Kur).

 

Latest Posts

spot_img
spot_img

DIKSI POPULER

spot_img
spot_img

LANGGANAN DIKSI

Menyajikan informasi terkini dan Up to Date silakanan langganan berita kami Gratis.