Diksi.co.id, Jember | Panitia pertandingan sepak bola yang digelar di Stadion Notohadinegoro diduga melakukan pengelapan pajak daerah. Dugaan tersebut berawal dari tersebarnya pesan berantai melalui aplikasi pesan whatsapps, Sabtu (22/9/2023).
Dalam pesan yang terlihat telah diteruskan berkali-kali tersebut, pembuat pesan menuliskan beberapa kalimat. Diantaranya menyebutkan tiket masuk yang tidak tercantum harga.
“Indikasi penggelapan pajak dalam turnamen sepak bola antar pelajar di stadion Noto setiap hari Sabtu,” tulis pembuat pesan berantai.
Pembuat pesan juga menyebutkan bahwa panitia pertandingan sepak bola tersebut adalah Askab Jember. Sedangkan tiket juga bukan dicetak oleh Dispenda namun diduga dari panitia pertandingan.
“Tidak tercantum harga dan tiket cetak sendiri bukan dari Dipenda.Penyelenggara askab,” tulis pembuat pesan.
“Tiket masuk stadion diduga tidak berpajak…sbb 1. Tiket cetak sendiri 2. Tidak terdaftar register pajak yang dikeluarkan Dipenda 3. Tiket tidak mencantumkan harga.4. Diduga ada kerugian daerah dari pajak tontonan,” lanjut pesan berantai tersebut.
Pembuat pesan juga menyebutkan penyimpangan tersebut dikategorikan penggelapan pajak tontonan. Penulis pesan juga menyinggung pihak Dipenda dan Pemkab Jember yang seolah tutup mata padahal pertandingan sepak bola rutin digelar.
“Ini namanya dugaan penggelapan pajak tontonan. Bagaimana Dipenda dan Pemkab. Padahal sudah berjalan lama. Mulai Linus, sampai antar pelajar,” kata pesan tersebut.
Pembuat pesan juga menunjukan bukti tiket dan video rekaman situasi pertandingan di Stadion Notohadinegoro.
Pada tiket berwarna biru muda hanya bertuliskan ‘Tiket Masuk’ dengan gambar siluet pemain bola disebelah kanan. Di bagian bawah gambar tulisan nomor serta kolom berisi angka-angka nomor urut tiket tanpa tercantum harga.(tin)