Rabu, Juni 4, 2025
spot_img

DIKSI UPDATE

Gus Fawait: Pilkada Melawan Kotak Kosong Bagian dari Demokrasi

Diksi.co.id, Jember | Pilkada Jember kemungkinan besar akan berbeda dengan sebelumnya. Jika pada Pilkada sebelumnya ada beberapa pasangan kandidat, tahun ini kemungkinan besar akan melawan  kotak kosong,

Menjawab potensi fenomena kotak kosong ini menurut Bakal Calon Bupati Jember Muhammad Fawait atau Gus Fawait adalah bagian dari demokrasi dan konstitusional.

Fawait juga menyampaikan dirinya ,siap berkompetisi dengan siapapun.

Hal ini disampaikannya saat melakukan konsolidasi dan ta’aruf dengan DPC PPP Jember di salah satu hotel di Jember, Sabtu (10/8/2024).

Sebagai informasi Muhammad Fawait dalam satu hari  melakukan dua agenda konsolidasi partai yakni dengan pengurus DPC Partai Persatuan Pembangunan dan DPD Partai Golkar Jember.

Bakal calon Bupati Jember Muhammad Fawait saat konferensi pers usai konsolidasi dengan DPC Partai Persatuan Pembangunan Jember. Terlihat Fawait didampingi Ketua DPC PPP Jember Madini Farouq, Sabtu (10/8/2024).(diksi.co.id/ary)

Konsolidasi ini bagian dari pemenuhan syarat yang diamanatkan dari surat tugas yang diterbitkan dewan pimpinan pusat partai (DPP) untuk bakal calon bupati.

Gus Fawait mengatakan, bakal calon Bupati Jember yang merupakan kader partai politik hanya dirinya saja, sehingga dengan itu yakin mendapatkan dukungan semua partai.

“Alhamdulillah saya berterima kasih kepada parpol yang memberikan rekomendasi dan surat tugas, bahwa kader parpol sudah dipercaya serta diberikan kesempatan maju dalam Pilkada Jember,” ujarnya saat dikonfirmasi.

Hingga saat ini Gus Fawait menyebutkan, jika saat ini sudah ada 5 partai politik yang memberikan rekomendasi dan 3 di antaranya memberikan surat tugas.

“Kami kok yakin ya, jika semua partai bisa memberikan rekomendasi kepada kami,” imbuhnya.

Partai yang sudah mengeluarkan surat rekomendasi yakni Partai Gerindra, NasDem, PKB, PKS dan PAN.

“Sementara untuk yang memberikan surat tugas yakni PPP, Golkar dan PDI Perjuangan,” ungkapnya.

Kendati demikian, muncul banyak isu bahwa dengan mendapatkan semua rekomendasi partai politik untuk maju dalam Pilkada serentak 2024, dianggap tidak demokratis karena akan melawan kotak kosong.

“Terkait kotak kosong, kami tidak dalam rangka menyampaikan bahwa akan kotak kosong. Ini jadi kewenangan KPU sesuai tahapan,” imbuhnya.

Gus Fawait menegaskan, bahwa dirinya siap berkompetisi dengan banyak calon atau sesuai dengan aturan yang mengatur.

“Memang sejak awal kami siap berkompetisi dengan 3 calon, 4 calon atau 5 calon atau yang diatur dalam pilkada yakni kotak kosong,” tegasnya.

Politisi Gerindra ini menegaskan, Pilpres dengan Pilkada ini sangat berbeda sekali. Sebab dalam Pilpres tidak ada jalur perseorangan.

“Pilpres tidak boleh hanya satu pasang karena tidak ada aturan independent, beda dengan Pilkada yang memiliki aturan adanya jalur independent dan jalur parpol,” ungkapnya.

“Dengan kondisi ini bila tahapan independent sudah dilalui tidak ada yang masuk, maka rekomendasi ini bisa mengerucut pada satu calon maka boleh melawan kotak kosong, maka ini bedanya Pilpres dan Pilkada,” pungkasnya.

Pemilik suara terbanyak Pileg 2024 itu mengatakan aturan tersebut diatur dalam konstitusi dan diperkuat dengan keputusan Mahkamah Konstitusi.

“Semua diatur, insyallah kita 8 partai akan bersama kami,” tutupnya.(ary)

Latest Posts

spot_img
spot_img

DIKSI POPULER

spot_img
spot_img

LANGGANAN DIKSI

Menyajikan informasi terkini dan Up to Date silakanan langganan berita kami Gratis.