Diksi.co.id, Banyuwangi |Kenaikan harga komoditas telur ayam, peternak di Banyuwangi justru terancam gulung tikar. Penyebabnya kenaikan harga telur, diikuti naiknya harga pakan ayam.
Seperti dituturkan oleh peternak ayam petelur, Ahmad Haris Tri Cahyono warga Dusun Sumberrejo, Kecamatan Sempu, Banyuwangi mengungkapkan, akibat naiknya harga telur, harga kebutuhan bahan baku pakan ayam ikut naik.
“Saat ini harga jagung tembus Rp 8 ribu,” kata Ahmad Haris, Senin (15/1/2024) siang.
Naiknya harga jagung ini, kata Haris akan memicu naiknya harga pakan ayam.
“Dampak naiknya harga jagung, harga pakan ayam ikut naik,” paparnya.
Menurutnya, jagung salah satu bahan baku utama pakan ayam. Saat ini harga pakan ayam perkilogram Rp 350 ribu.
“Harga pakan ayam persak isi 50 kilogram tembus Rp 350 ribu, sangat mahal sekali,” paparnya.
Sedangkan harga telur ayam di peternakan perkilogramnya berkisar Rp 21-Rp 22 ribu.
“Harga telur ditingkat peternak masih sama, Rp 21 ribu. Sedangkan harga dipasaran pedagang menjual sekitar Rp 28 ribu,” bebernya.
Menurutnya, jika harga pakan ternak terus naik, dikhawatirkan peternak ayam petelur akan mengalami kerugian yang cukup besar, bisa-bisa akan mengalami kebangkrutan.
“Peternak kelas mikro seperti saya ini jelas terkena dampaknya, jika harga pakan ayam terus naik, jelas merugikan peternak, bisa-bisa mengalami kebangkrutan,” ucapnya.
Sebab, lanjutnya para peternak ayam kelas mikro ini tidak hanya memikirkan naiknya harga pakan ayam saja namun juga memikirkan biaya-biaya lainnya.
“Selain harga pakan yang cenderung naik, kami juga memikirkan biaya listrik untuk menjaga suhu kandang, air dan tenaga kerja,” keluhnya. (Git)