Diksi.co.id, Jember | Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Kabupaten Jember Zamroni Ulfa menyatakan kematian Holik Budiarto (49), warga Lingkungan Pelinggian, Kelurahan Antirogo, Sumbersari, Jember dinilai aneh dan janggal.
Holik yang sebelumnya dikabarkan tewas usai terjatuh dari lantai 2 sebuah ruko di Jalan Rembangan, Kelurahan Baratan, Patrang, Jember, ternyata anggota ormas Pemuda Pancasila.
Pernyataan ini disampaikan Roni panggilan akrabnya, saat ditemui di Polsek Patrang, Jenber Senin malam (8/7/2024).
Kedatangannya bersama anggota dan salah seorang penasehat hukum MPC PP Jember tersebut untuk menanyakan kronologis kematian korban kepada polisi.
Saat berada di Mapolsek Patrang, Roni bersama anggotanya ditemui sejumlah petugas SPK. Sedangkan Kapolsek dan Kanit Reskrim menurut keterangan petugas jaga sudah pulang.
“Pak Kapolsek dan Kanit Reskrim sudah pulang,” kata salah seorang petugas.
Kejanggalan yang dimaksud setelah pihaknya dan keluarga mendapati kondisi luka yang ada ditubuh anggotanya tersebut. Ada lebam di kedua mata korban yang dinilai cukup aneh dan janggal.
“Keterangan polisi dari saksikan korban terjatuh dari lantai dua anehnya koq mukanya bengkak dan ada lebam di kedua matanya,” katanya Roni kepada awak media.

Tidak hanya itu, saat dirinya datang ke IGD RSD Soebandi dan menanyakan kondisi korban, dokter yang menangani menemukan tulang rusuk atau dada korban di sebelah kanan patah.
“Tadi saya tanya ke dokter lukanya seperti apa. Dinyatakan selain tulang kepala di bagian belakang yang pecah juga ada tulang rusuk yang patah setelah diketahui dari foto rontgen (foto sinar x),” jelasnya.
Keanehan lain adalah banyaknya keluar darah dari mulut dan hidung. Dari dalam mulut korban saat dimandikan juga ditemukan pasir.
“Kalau ini jatuh dari lantai dua yang tingginya hanya 4 meter koq sampai seperti ini. Jatuhnya seperti apa sampai lukanya ada di belakang kepala, lebam di mata, tulang rusuk patah, dan ada pasir dari mulutnya berdasarkan keterangan warga yang memandikan jenasah padahal di dalam ruko kata anggota kami tidak ada pasir, bersih karena lantainya keramik,” katanya.
“Karena keterangan polisi di berita media dijelaskan jatuh dari lantai dua. Rasanya koq tidak masuk akal lukanya sampai seperti itu,” sambungnya.
Terlebih celah yang dinyatakan tempat korban jatuh sangat sempit.
“Celah itu sempit sedangkan badan korban inikan gempal karena aktif olah raga binaraga. Sangat janggal celah itu membuat korban jatuh,”katanya.
Penanganan kasus ini sendiri memang sedikit menimbulkan pertanyaan. Pasalnya saat awak media datang ke lokasi tidak melihat adanya garis polisi di TKP. Kondisi TKP sudah bersih dan rapi.
Di balkon bangunan ada kursi yang masih terbungkus plastik. Tepat di depan celah ventisalsi tempat korban jatuh ada tanaman jenis anthurium.(Ary)