Diksi.co.id, Jember | Persempit ruang gerak para pengedar narkotika dan obat-obatan berbahaya atau Narkoba, setiap khotbah sholat Jumat di pekan pertama untuk dimasukan terkait materi pencegahan narkoba. Hal tersebut disampaikan Bupati Jember Hendy Siswanto saat melaunching secara resmi Kampung Tangguh Anti Narkoba.
Peresmian yang digelar di halaman Posko Pengaduan, Konsultasi dan Rehabilitasi Penggunaan Narkoba pada Minggu (17/9/2023) di Kelurahan Jember Lor Patrang ini dihadiri oleh jajaran Forkopimda, OPD, dan juga tokoh masyarakat dan seluruh ketua RW se Kelurahan Jember Lor.
Posko tersebut berdiri atas inisiasi Satreskoba Polres Jember yang bekerjasama dengan Lembaga Rehabilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba (LRPPN).
Bupati Jember Hendy Siswanto dalam kesempatan tersebut menyampaikan, bahwa pihaknya sangat yakin, bahwa semua yang hadir pada acara Launching kamoung tangguh anti narkoba, bisa menjaga dan membentengi diri dari penyalahgunaan gunakan narkoba.
Namun esensi dalam memberantas peredaran narkoba, bukan dari diri sendiri yang tidak menjadi pemakai narkoba, tapi kepedukian terhadap generasi dan anak cucu agar tidak menjadi pemakai narkoba.
“Saya yakin, semua yang hadir disini, bisa menjaga dan membentengi dirinya dari pengaruh narkoba, tapi apalah artinya kita ada jika generasi dan anak cucu kita menjadi pemakai narkoba, oleh karenanya kami minta, agar semua yang hadir hari ini, bisa menjaga anak cucunya yang merupakan generasi mendatang, tidak teler karena terkena narkoba,” ujar Bupati.
“Kami akan mewajibkan khotbah sholat Jumat untuk disisipi materi bahaya narkoba di pekan pertama setiap bulannya, sebagai bagian dari upaya sosialisasi dan pencegahan bahaya narkoba,” lanjutnya
Bupati juga berjanji, bahwa Pemkab Jember akan menjaga keberadaan kampung tangguh anti narkoba, meski adanya pergantian pejabat di lingkungan Polres Jember. “Untuk pak Kasatreskoba, gak perlu khawatir, kami akan menjaga dan meneruskan program yang baik ini, dan yang perlu kami tegaskan bahwa mencegah penyalahgunaan gunaan narkoba, Konsep nya sederhana, mau atau tidak kita peduli, Apa yang harus dilakukan? Lapor, lapor bukan untuk dihukum, tapi untuk di rehabilitasi, kalau berani lapor, berarti masih sayang negeri ini,” pungkas Bupati.(aml)