Jumat, Juni 6, 2025
spot_img

DIKSI UPDATE

Krisis TPU Non Muslim, Anggota DPRD Jatim Perjuangkan Lokasi Baru

Diksi.co.id, Jember | Krisis lokasi tempat pemakaman umum untuk warga non Islam di wilayah perkotaan di Kabupaten Jember terjadi. Areal pemakaman yang berada di kawasan Kelurahan Gebang telah penuh, sehingga tidak mampu lagi menampung jika ada pemakaman baru.

Kondisi ini terungkap saat Hari Putri Lestari Anggota DPRD Provinsi Jatim, Komisi A dari Fraksi PDI Perjuangan melakukan turun ke lapangan untuk meninjau langsung lokasi tempat pemakaman untuk non muslim. Salah satunya di Lingkungan Kelurahan Gebang Kecamatan Patrang dengan mengajak pemangku wilayah setempat yaitu Lurah Gebang dan perangkatnya. Rabu (8/10/2023).

Legislator perempuan dari daerah pemilihan (Dapil) Jember-Lumajang ini, memang sering kali mendapatkan keluh kesah warga non muslim yang mengaku kesulitan mendapatkan lokasi pemakaman.

Usai menyerap aspirasi di masyarakat Bu Hari Putri biasanya langsung bergerak dengan bertemu dinas terkait untuk menanyakan ketersedian areal lahan milik Pemkab Jember.

Sebelumnya HPL sebutan akrabnya pernah turun kelapangan meninjau langsung lokasi pemakaman di wilayah Kelurahan Patrang milik BPKA (Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset) Pemkab Jember.

Anggota DPRD Jawa Timur dari Dapil Jember-Lumajang Hari Putri Lestari, saat mengunjungi lahan yang direncakan untuk lokasi TPU non muslim.(diks.co.id/ary)

Lokasi ini disarankan oleh Bupati Jember sebagai alternatif pengganti tanah pemakaman non muslim yang di Kaliwates, Lingkungan Condro utara.

Menurut info ada penolakan dari masyarakat sebanyak kurang lebih 30 KK dengan alasan takut mencemari sumber air yang ada di lingkungan masyarakat tersebut.

“Dari hasil cek lapangan di wilayah Kelurahan Patrang, lokasi tersebut belum layak pakai,” kata HPL, Rabu (9/11/2023).

“Alasannya yang pertama akses jalan atau gank yang sempit, dari jalan raya ke lokasi juga jauh, akses dari jalan paving ke lokasi masih tanah sehingga jika pada saat musim hujan akan menjadi becek dan licin, potensi konflik dengan masyarakat sekitar juga besar,” lanjutnya.

Begitu juga hasil survey di wilayah Kelurahan Gebang ternyata yang di TPU Cukil Gebang makam non muslim adalah milik pribadi dan keluarga, lanjut ke TPU Glentongan yang juga merupakan aset Pemkab Jember.

Permasalahan lokasi tersebut serupa dengan yang ada di Lingkungan Kelurahan Patrang yakni belum siap dan potensi penolakan juga besar dikarenakan lokasi padat penduduk juga berdekatan sekali dengan salah satu ponpes terbesar di Jember.

Walau cuaca sangat panas Ibu Hari tidak langsung pulang begitu saja, melainkan melanjutkan survey kembali ke tempat pemakaman khusus non muslim di wilayah Kaliwates.

karena beliau semakin penasaran ada apa sebenarnya dengan lokasi pemakaman yang ada di Kaliwates karena selain sarana prasananya siap, lokasi tersebut memang sudah diperuntukan untuk pemakaman non muslim, kenapa kok malah di tunjukan beberapa lokasi alternatif yang semuanya tidak layak atau tidak siap dari segi sarana dan prasananya selain memang potensi konklinya besar.

Sesampainya di lokasi pemakaman kaliwates ibu Hari langsung menuju pemukiman yang ada di sisi timur dari lokasi pemakaman non muslim dan termasuk warga yang menolak lahan milik pemkab tersebut dijadikan lahan pemakaman alasan karena ada sumber air yang khawatir tercemari.

Setelah berdialog dengan beberapa masyarkat disana termasuk Ketua RT. Dalam pertemuan tersebut HPL mendapatkan info langsung dari warga pada saat ditanyakan tentang kebutuhan air bersih.

Mereka menyatakan memakai air PDAM dan tidak pernah ada keluhan alias lancar. Sedangkan sumber airnya ada beberapa  titik yang berjauhan dengan lahan yg akan dipakai untuk pemakaman non muslim, lucunya masyarakat tetap menolak jika lahan tersebut dipakai untuk lahan pemakaman.

“Terungkap ternyata lahan tersebut ditanami dan dikelola oleh masyarakat sekitar tersebut yang hasilnya menurut Ketua RT untuk kegiatan sosial. misal jika ada warga yang sakit dan untuk perawatan jalan. Mereka juga beralasan tanpa ada setoran apapun ke pihak Pemkab Jember,” ujar HPL.

HPL saat bertemu Kadis PU Cipta Karya Rahman Anda.(diksi.co.id/ary)

Dari hasil temuan di lapangan Bu Hari Putri langsung menuju Kantor DPRKP dan Cipta Karya Kabupaten Jember dan diterima langsung oleh Kepala Dinas Rahman Anda.

Pada pertemuan itu, Rahman Anda tetap bersikukuh lokasi pemakaman non Muslim tetap direncanakan di Kelurahan Patrang.

Terkait sempitnya akses jalan gang, dan ada isu akan ditolak masyarakat, Rahman menyampaikan permasalahan itu sudah selesai.

“Masyarakat setuju asalkan jalan diperbaiki, dan pak kadis akan nenindaklanjuti dengan diadakan pemavingan dimualai dari pintu masuk gang tersebut,” katanya kepada HPL.

Heranya masih menurut HPL jika akses jalan sudah baik, yang bermasalah itu adalah sempitnya jalan tersebut.

“Masalahnya bukan pavingisasi, kalau toh pavingisasi harusnya yang di paving itu adalah di lokasi pemakaman non muslim di ujung timur sana untuk memudahkan proses pemakamanya bukan yang sudah pavingan akan dipaving lagi,” ujarnya.

Akhirnya Bu Hari pulang dari kantor dinas tersebut dengan kecewa dan segera pihak koordinator pemakaman non muslim se Jember untuk berkirim surat ke Bupati dan akan terus dikawalnya

“Seharusnya pemerintah setempat bergerak cepat. Ini urusan kemanusian tanpa membeda bedakan ras. Makanya akan saya kawal sampai masyarakat non muslim segera mendapatkan lokasi pemakaman yang layak,” pungkasnya.(ary)

Latest Posts

spot_img
spot_img

DIKSI POPULER

spot_img
spot_img

LANGGANAN DIKSI

Menyajikan informasi terkini dan Up to Date silakanan langganan berita kami Gratis.