Diksi.co.id, Jember | Kader PDI Perjuangan senior Agus Sufyan, gerah jika petani di Kabupaten Jember dinilai bodoh. Pria paruh baya yang akrab dipanggil Pak Dhe itu berjanji akan membenahi tata kelola pertanian jika ia terpilih sebagai salah satu kandidat bakal calon kepala daerah (BACAKADA) atau bakal calon wakil kepala daerah (BACAWAKaDA) yang direkom PDI Perjuangan.
Kata Pak Dhe, tidak ada yang kurang di Kabupaten Jember. Jika dibandingkan dengan kabupaten Lumajang, Bondowoso dan Banyuwangi, di Jember terdapat perguruan tinggi negeri, ratusan pondok pesantren, dan kawasan perkebunan serta Kawasan pesisir.
“Jember tidak perlu disanggah lagi. Apa yang kurang dari Jember? Katanya.
Hanya saja lanjut Pak Dhe, banyak permasalahan yang ada saat ini karena belum dituntaskan oleh pemangkunya. Padahal sektor pertanian, peternakan, dan kelautan yang menjadi mata pencarian utama rakyat Jember.

“Dengan semangat kebersamaan, dengan semangat kesederhanaan, saya sebagai kader partai akan siap merangkul ke bawah, siap masuk ke pinggir-pinggir pesisir, di tepi-tepi hutan. Kita sentuh bareng-bareng,” jelasnya.
Masih kata Pak Dhe, jika diamati selama ini petani di Jember kaya-kaya, bahkan mandiri, dan bisa berproduksi canggih, serta maju. Tapi kenapa petani ketika saat panen raya masih terpuruk? Semua karena kurangnya pemerintah hadir minimal untuk melindungi harga produksi tanaman pangan dan harga sayur-sayuran.
“Pemerintah harus mendampingi petani. Meskipun produksinya bagus, tapi kalau di ujungnya, pasarnya tidak muat, mau dikemanakan? Ini bagian-bagian kecil yang harus kita kaji, kita dampingi, dan beri solusi,” kata Agus.
Ditempat sama Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Jember Widarto, S.Sos mengapresiasi niatan Agus Sufyan berkontetasi di pemilihan kepala daerah peridoe 2024 – 2029. Menurutnya sudah selayaknya pemimpin negara, dan kepala daerah itu berasal dari kader partai. Karena yang teruji memimpin ribuan orang dan menata organisasi kader partai.(don/ary)