Jumat, Juni 6, 2025
spot_img

DIKSI UPDATE

Pasang GPS Collar TNBBS Pantau Perilaku Gajah

Namun, penembakan bius ini juga belum sesuai dengan yang diharapkan. Hasil penilaian pembiusan menunjukan gajah belum terbius sempurna sehingga dilakukan pemberian dosis suplemen secara suntik langsung (hand syringe) pada pukul 13.05 WIB.

Hal ini dilakukan agar tim dapat mendekati gajah dengan aman.

GPS Collar berhasil dipasangkan dalam waktu kurang lebih 25 menit.

Tim medis kemudian melakukan pemantauan kondisi gajah hingga sadarkan diri dan mulai berjalan kembali pada pukul 14.45 WIB. Gajah yang telah dipasangkan GPS Collar ini diberi nama Ramadhani.

Berdasarkan hasil pengukuran (morfometri) tubuh, gajah tersebut memiliki berat badan 3.189 kg; tinggi bahu 223 cm; lingkar dada 382 cm.

“Kami juga melakukan koleksi sampel darah untuk tujuan pemeriksaan DNA, hematologi, dan kimia darah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan gajah secara umum. Kami juga melakukan penyuntikan antibiotik long acting untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder pada bekas tembak bius, penyuntikan obat anti stress serta untuk memperkuat daya tahan tubuh gajah,” tambah Erni.

Kepala SPTN Wilayah III Krui, Maris Feriyadi menyampaikan harapannya agar pemasangan GPS Collar dapat memberikan kontribusi yang positif atas upaya mitigasi interaksi negatif manusia dan gajah liar di wilayah kerja SPTN Wilayah III Krui, khususnya di Resort Suoh dan sekitarnya.

“Walaupun Balai Besar TNBBS sudah mengoperasikan GPS Collar pada kelompok gajah bunga yang dipasangkan pada Desember 2021 yang lalu, kadangkala kelompok gajah jambul bergabung dan berpisah dengan kelompok gajah bunga sehingga menyulitkan tim satgas dalam melakukan pemantauan dan penghalauan.

Sehingga dengan terpasangnya 2 GPS Collar pada dua (2) kelompok gajah yang berbeda ini diharapkan dapat memudahkan dalam pemantauan pergerakan, sehingga upaya mitigasi dapat lebih dini dan optimal dilakukan,” ungkap Maris.

Pada kesempatan berbeda, Plt. Kepala Balai Besar TNBBS, Ismanto menyampaikan apresiasi kepada tim yang berhasil memasangkan GPS Collar.

“Terimakasih kepada Tim yang terdiri atas personil Balai Besar TNBBS, Balai KSDA Bengkulu, mitra, dan masyarakat yang telah membantu hingga terpasangnya GPS Collar. Butuh pengorbanan yang luar biasa, dimana pemasangan dilakukan pada bulan Ramadhan dan dengan kondisi topografi kawasan TNBBS. Namun, tim tetap semangat dan akhirnya berhasil memasang GPS Collar tersebut,” tutur Ismanto.

Upaya pemasangan GPS Collar dilakukan bersama para mitra: Repong Indonesia, YKWS, PILI, WCS, dan YABI. Diharapkan dengan terpasangnya GPS Collar ini, upaya mitigasi interaksi negatif gajah dan manusia dapat dioptimalkan dan dapat meminimalisir potensi kerugian yang terjadi.(tyo)

Latest Posts

spot_img
spot_img

DIKSI POPULER

spot_img
spot_img

LANGGANAN DIKSI

Menyajikan informasi terkini dan Up to Date silakanan langganan berita kami Gratis.