Diksi.co.id Banyuwangi | Pencarian Aris (50) pria pencari tawon asal Dusun Krajan Baru, RT 003 RW 004, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi sejak hari Sabtu (17/6/2023) yang dilakukan tiga pilar Desa Wonosobo, dibantu Linmas dan beberapa warganya akhirnya membuahkan hasil.
Aris diketemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Jenazahnya diketemukan dalam keadaan tengkurap diatas tanah dibawah pohon petai, di sebuah lahan di Dusun Krajan RT 05 RW 05, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono.
Menurut warga, pencarian jenazah Aris sangat susah karena diduga disembunyikan oleh mahkluk halus. warga mencari kesana kemari hingga tiga hari. Setiap warga yang mencari sambil membawa obor hingga perabotan rumah tangga.
“Lokasi penemuan jasatnya itu terkenal wingit atau angker. Beruntung, jasad Aris berhasil ditemukan meski dalam keadaan tidak bernyawa,” celetuk Sutrisno.
Sekretaris Desa Wonosobo, Rudi Siliworo mengatakan, “Jenazah sudah ditemukan pada Selasa 20 Juni 2023 sekitar pukul 09.30 WIB di wilayah Curah Kluntung,” terangnya.
Sementara, Kapolsek Srono AKP Ach Junaidi, membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Setelah mendapat laporan warga, Saya bersama 7 personil anggota, 3 personil Koramil Srono, 3 tim medis Puskesmas Wonosobo, Kepala Desa (Kades) Wonosobo serta Kepala Dusun (Kadus) Krajan Baru, langsung mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP),” jelas AKP Ach Junaidi.
Ada tiga saksi yang telah memberikan keterangan. Yaitu Suliyani (41) lalu Kadus Krajan Baru Sutrisno (51) keduanya warga Dusun Krajan Baru, RT 03 RW 05, dan Muhammad Efendi (41) warga Dusun Krajan, RT 05 RW 05. Ketiganya warga Desa Wonosobo, Kecamatan Srono.
“Dari hasil olah TKP, dan pemeriksaan tim medis, korban dinyatakan meninggal dunia diduga akibat jatuh dari pohon petai. Selain iti ditemukan 4 buah petai di bawah pohon dan ditemukan bambu sepanjang 4 meter masih menyangkut di pohon petai,” bebernya.
Hasil pemeriksaan tim medis di bagian luar atas jenazah korban adalah Tidak terdapat tanda tanda penganiayaan/kekerasan pada tubuh korban. Terdapat pendarahan luka di bagian kepala, dan terdapat luka patah tulang di bagian leher.
“Selanjutnya kami secara bersama -sama bergotong royong mengevakusi jenazah korban membawa kerumah keluarganya,” pungkas AKP Ach Junaidi. (ant)