Lalu ia menambahkan, penyerahan hibah alat dan praktek produksi sabun selama 7 jam yang dihadiri 18 warga Desa Pakandangan Sangra dilaksanakan pada (07/08/2024) lalu yang diserahkan oleh para anggotanya, yaitu Djoko Soejono, SP. MP., Ariq Dewi M, SP. MP., Dimas B. Zahrosa, SP. MP, para Dosen Fakultas Pertanian Universitas Jember dan Andi Eko Wiyono, S.TP, M.P., Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember yang sekaligus mendemonstrasikan cara memproduksi “Sabun Moringa” di Desa Pakandangan Sangra, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, sebagai bagian dari program produktifitas guru besar (PRGB) untuk masyarakat. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan warga tentang manfaat daun kelor, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi mereka.
“Inovasi ini tidak hanya berdampak pada kesehatan kulit, tetapi juga pada pemberdayaan ekonomi lokal. Dengan alat produksi sabun kelor yang telah kami hibahkan ini, diharapkan dapat diproduksi secara mandiri oleh masyarakat setempat, memberikan peluang usaha baru yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Semoga produk ini dapat segera diproduksi secara massal dan dipasarkan tidak hanya di Sumenep, tetapi juga di daerah lain di Indonesia,” imbuhnya.
Sementara itu, Andi Eko Wiyono, S.TP, M.P., Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember, menjelaskan. Sabun Moringa ini mengandung bahan aktif dari daun kelor dan minyak nabati yang dapat berfungsi sebagai agen pembunuh kuman dan agen pembusa alami.
“Sabun Moringa ini bebas dari bahan kimia sintetis seperti SLS (Sodium Lauryl Sulfate) dan COCO DEA yang umum ditemukan pada sabun komersial. Selain itu, sabun ini juga tidak mengandung bahan pengawet dan bersifat ramah lingkungan karena mudah terdegradasi oleh alam,” jelas Andi Eko Wiyono.
Lanjut ke halaman berikutnya —>