Diksi.co.id, Banyuwangi | Pengurus asrama PP- Ishlahiyyah, Kediri, M Adif Nur Hafidz Ma’ruf meluruskan berita kematian korban dugaan kekerasan yang saat ini viral di masa media online, cetak tau elektronik.
M. Adif Nur Hafidz menegaskan jika korban itu bukan santri PP-Ishlahiyyah Kediri, tapi santri PPTQ Dar Al Hanifiyyah Kediri. Agar pemberitaan tidak simpang siur, pihaknya meminta kepada madia massa yang menulis nama PP-ISHLAHIYYAH agar diluruskan.
“Kebetulan, saat itu saya turut mengantar jenazah korban,” kata M. Adit kepada Diksi.co.id, Selasa (27/2/2023) melalui pesan WA.

“Korban bukan santri kami, kebetulan, lokasi pondok pesantren PP-ISHLAHIYYAH dan PPTQ Dar Al Hanifiyyah sangat berdekatan,” tambahnya.
Untuk menguak kasus ini, pihaknya akan mengawal, dan mengusut kasus ini hingga tuntas. Dan dirinya meminta sekali lagi, dalam pemberitaan jangan mengatasnamakan nama PP-ISHLAHIYYAH.
“Kami, tidak akan menutup-nutupi reka kejadian ini, dan kami meminta kepada aparat kepolisian agar menyelesaikan kasus ini secara hukum dengan SOP yang berlaku,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, sebenarnya terkait permasalahan ini pihaknya kurang tahu menahu, informasi yang didapat hanya ada kabae santri yang meninggal dunia.
“Kami juga mengusut kasus ini hingga tuntas dan yang berhubungan dengan perkara tersebut, sudah kami serahkan ke Polresta Kediri untuk ditindak lanjuti,” tegasnya.
“Saat ini, proses pemeriksaan saksi-saksi masih berlangsung,” imbuhnya.
Sebenarnya, Sambung M. Adif saat mengantar jenazah korban, pihak pengasuh PPTQ Dar Al Hanifiyyah, Kyai Emha Fatihun Nada turut serta saat ke Glenmore, Banyuwangi.
“Kemarin, waktu ngantar jenazah ke rumah korban, pengasuh PPTQ Dar Al Hanifiyyah, Kyai Emha Fatihun juga ikut kok,” ucapnya.
M. Adif meminta kepada media agar sama-sama mengawal kasus ini hingga tuntas.
“Harapan saya, antara PP-ISHLAHIYYAH dan media sama-sama mengawal kasus ini hingga terang benderang, dan tidak ada yang ditutup-tutupi,” pungkasnya. (Git)