Diksi.co.id, Banyuwangi | Terjatuh dari pohon kelapa setinggi lebih 15 meter, seorang penyadap nira kelapa bernama Ponijo (55), warga Dusun Sumberagung, Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi harus meregang nyawa, Senin (18/9/3023).
Kapolsek Srono, Banyuwangi, AKP Junaedi SH mengatakan, menurut keterangan saksi bernama Sudirman (53), warga Dusun Krajan Wetan, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, sebelum memanjat pohon kelapa, korban mengeluh kepalanya pusing.

“Hari Senin sekitar pukul 07.00 Wib, saat itu saksi sedang bekerja menyadap nira kelapa/deres untuk dijadikan gula merah. Sekitar pukul 07.15 Wib, korban baru datang juga untuk melakukan hal yang sama ,” kata AKP Junaedi.
Kebetulan pohon kelapa dengan ketinggian kurang lebih 15 meter yang akan di panjat korban letaknya bersedekatan dengan tempat saksi.
“Sebelum memanjat, korban sempat mengeluh kepada saksi bahwa kepalanya pusing, kemudian oleh saksi dianjurkan untuk pulang dan beristirahat,” jelasnya.
Baru saja memberikan saran saksi sempat terkejut, karena saat dia kembali melihat ternyata korban sudah memanjat dan berada di atas pohon kelapa tersebut.
“Peristiwa jatuhnya korban diduga disebabkan karena keliru memegang pelapah kelapa yang sudah kering,” ungkapnya.
“Pelepah pohon kelapa yang dipegang Ponidi saat mau turun sudah kering, sehingga patah dan mengakibatkan korban terjatuh,” imbuhnya.
Korban jatuh dalam posisi kepala di bawah dan mengenai tonggak potongan batang pohon kelapa.
“Seketika korban langsung meninggal ditempat. Selanjutnya saksi meminta bantuan sesama penderes dibantu oleh warga sekitar memberikan pertolongan pertama,” paparnya
Setelah mendapat laporan warga, tidak lampa kemudian kami bersama dengan tim medis Puskesmas Wonosobo datang dilokasi kejadian. Pihak keluarganya membuat surat pernyataan bahwa menolak untuk dilakukan otopsi.
“Korban meninggal dilokasi kejadian dengan kondisi kepala bagian kanan mengeluarkan darah, telinga kanan dan hidung mengeluarkan darah,” pungkas AKP Junaedi. (Kur).