Diksi.co.id, Banyuwangi | Ajang balap sepeda ITdBI 2024 telah di mulai. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas menghadiri acara pelepasan race pertama, Senin (22/7/2024).
Seperti diketahui, race dimulai dari tempat yang berbeda dan diakhiri di Kantor Bupati Banyuwangi.
Race pertama ini dimulai dari Pondok Pesantren Mabadiul Ihsan, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi dan harus melintasi jalur sepanjang 136,2 km.
Sebanyak 99 pebalap sepeda dari 20 tim nasional maupun internasional turut serta dalam event ini. Negara yang turut bertanding adalah Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Korea Selatan, Jepang, Australia, Belanda, dan Mongolia.
Selain Men-PANRB, turut hadir dalam kesempatan tersebut Direktur Jenderal Imigrasi yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI) Silmy Karim.

Selanjutnya Kadispora Provinsi Jatim M. Ali Kuncoro, Race Director Jamaluddin Mahmood, President of The Commissaire Panel Tsubebiri Kikuchi.
Selain itu, juga jajaran Forkopimda Banyuwangi, serta masyarakat sekitar dan santri Ponpes, turut hadir meramaikan acara.
Uniknya, Para pembalap yang biasanya mengenakan pakaian balap lengkap dengan helm dan sepatu khusus, kali ini tampil dengan busana tradisional.
Puluhan pembalap dari luar dan dalam negeri tersebut terlihat kompak mengenakan sarung dan peci saat pembukaan lomba. Sehingga pemandangan ini menarik perhatian menonton.

Bahkan, tak hanya pembalap, official dan panitia Tour de Banyuwangi Ijen juga kompak mengenakan sarung dan peci sebelum start etape 1 digelar di sekitar SMKN 2 Tegalsari tersebut.
Dengan seragam balapan masing-masing, Mereka mengenakan busana khas tersebut saat mengenalkan diri sebelum race dimulai.
Sementara itu, Silmy Karim pun memuji penampilan para pembalap sebelum start dimulai itu.
“Saya bangga pada pemerintah daerah Banyuwangi konsisten dalam menyelenggarakan Tour de Banyuwangi Ijen 2024. Yang lebih membuat saya bangga lagi, bagaimanapun kita semua, termasuk para peserta, karena ikut pakai sarung dan peci,” kata Silmy.
Menurutnya, penampilan itu menunjukkan perpaduan budaya lokal dalam sebuah event internasional.
“Semoga kegiatan ini menjadi perhatian dunia internasional, dan menjadi yang terbaik,” harap Silmy Karim.
Selanjutnya, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menambahkan, Tour de Banyuwangi Ijen merupakan satu-satunya race UCI di Indonesia tahun ini.
“Kami merasa bangga untuk itu,” ucap Bupati Ipuk.
Dari informasi yang diperoleh Diksi.co.id, etape satu ini akan menjadi ajang pembuktian bagi para sprinter karena didominasi lintasan-lintasan flat.
Tiga titik sprint itu berada di KM 42,4 Kalipahit, KM 66,8 Kantor Camat Srono, dan KM 97,2 Karangsari. (Kur).