Diksi.co.id, Jember | Tim pemenangan Hendy Siswanto dan KH MB Firjaun Barlaman seolah mengabaikan tidak mengindahkan teguran dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember.
Tim pasangan calon bupati dan calon wakil bupati yang diusung partai berlogo banteng moncong putih itu kembali mencatut logo NU demi kepentingan pribadinya.
Kali ini lebih parah karna selain mencatut logo NU untuk kepentingan Kampanye. Parahnya logo NU diletakkan di bawah logo Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai partai pengusung hendy siswanto sebagai calon bupati pada Pilkada bulan November 2024 nanti.
Patut diduga Hendy memerintahkan timnya untuk mengabaikan teguran keras PCNU Jember dengan berulang kali mencatut Logo Nahdlatul Ulama sebagai alat kampanye.
Perilaku yang dinilai kurang adab ini mendapat kecaman dari aktivis muda Nahdlatul Ulama Jember, Pathor Rahman.
“Kami mengutuk perilaku hendy siswanto yang berulang kali menggunakan simbol logo NU sebagai alat kampanye, parahnya kali ini logo NU ditaruh di bawah gambar bantengnya PDIP, kami mengutuk keras” ucap Pathor Rahman aktivis NU Jember.
Tidak hanya itu perilaku abai Hendy yang saat ini masih menjabat adalah bagian dari upaya Hendy menghalalkan segala cara demi memenuhi syahwat politiknya.
“Dia ini kan harusnya memberi contoh yang baik karena masih menjabat koq malah seolah merendahkan NU daripada partai,” tutupnya.
Sementara itu indikasi pemasangan logo tersebut hanya diketahui oleh Hendy Siswanto, tampak dari surat pernyataan KH MB Firjaun Barlaman atau akrab dipanggil Gus Firjaun. Surat Pernyataan tersebut beredar luas di masyarakat melalui aplikasi pesan WA.
Dalam pernyataannya Gus Firjaun berdalih terpasangnya banner atau baliho alat peraga kampanye (APK) yang mencatut logo NU tersebut tanpa sepengetahuannya.”Telah beredar alat peraga kampanye berupa baliho dan kaos yang ada lambang NU perlu diketahui tanpa sepengetahuan saya,” tertulis dalam surat pernyataan yang ditanda tangani Gus Firjaun tersebut.
Gus Firjaun yang beberapa waktu lalu diangkat sebagai wakil ketua tanfidz PWNU Jawa Timur tersebut kemudian meminta tim dan relawan segera menurunkan APK tersebut. Kaos yang sudah beredar juga diminta untuk segera ditarik.
“Saya meminta kepada semua pihak khususnya tim dan relawan untuk segera dan secepatnya menurunkan dan menarik semua alat peraga kampanye tersebut,” tutupnya.
Kasus serupa sebenarnya telah terjadi usai kegiatan deklarasi pasangan Hendy dan Gus Firjaun, 27 Agustus 2024 lalu. Saat itu banyak beredar video flyer yang mencantumkan logo NU. Pada 7 September 2024 lalu PCNU Jember telah menegur tim dan relawan Hendy Firjaun dan melarang logo ormas terbesar di Indonesia tersebut dipakai untuk kampanye.(ary)