Diksi.co.id, Jember | Warga terutama perumahan di Kabupaten Jember mengeluhkan cara penagihan dan pemutusan secara sepihak oleh PT.PLN yang dilakukan oleh petugasnya. Para petugas dinilai warga arogan.
Seperti dituturkan oleh salah seorang pelanggan di Perumahan Gang Bentoel, Sukorejo bernama Ani, Kecamatan Sumbersari, Jember.
“Saya cuma telat hitungan hari saja tiba-tiba PLN di putus dan tidak ada omongan, seharusnya tidak seperti itu, sedangkan pemberitahuan pembayaran yang diberikan hari itu ya harus hari itu juga membayar, kalo tidak pasti diputus secara sepihak,” kata Ani seorang warga Perumahan Gang Bentoel, Selasa (29/5/2024).
Ternyata kasus seperti ini terjadi pada warga lainnya. Ada beberapa warga pula yang mengeluhkan hal tersebut.
Keluhan mereka seragam. Mereka rata-rata terlambat pembayaran belum lewat bulan dan belum telat ke bulan. Namun para pelanggan harus diputus aliran listriknya saat itu juga.
“Ya gimana, wong diputus tiba-tiba diganti token, harus e kan bisa memberikan waktu lebih panjang bukan hitungan jam,” imbuhnya.
Warga perumahan juga mengeluhkan pelayanan yang tidak ramah dan semena-mena.
“Saya mengharapkan pemerintah daerah ikut memberikan solusi supaya membantu masyarakat, sudah sembako naik, banyak pengangguran, kok pajak juga semakin naik”, kata tetangga Ani juga.(aml)
