Diksi.co.id, Banyuwangi | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Banyuwangi saat ini mengintensifkan upaya pencegahan penyakit kulit Lumpy Skin Disease (LSD).
Caranya dengan melaksanakan pengecekan kesehatan dan pemberian vaksinasi pada hewan ternak.
Seperti yang disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Keswavet) Dispertan Banyuwangi, drh. Nanang Sugiharto, penyakit LSD yang menyerang hewan ternak perlu diwaspadai.
“Penyakit LSD menyerang hewan ternak seperti sapi dan kerbau perlu diwaspadai, tetapi virus penyebab LSD bersifat Non Zoonosis, yang artinya tidak ke manusia,” ujar drh. Nanang Sugiharto, Sabtu (25/11/2023).
Hingga kini sudah ada 40 laporan hewan ternak yang terjangkit LSD, tetapi sudah ditangani dan di upayakan kesembuhanya oleh Dispertan Banyuwangi.
“Penangananya sudah dilakukan, dan kami tetap gencar melakukan gerakan vaksinasi LSD,” terangnya.
Upaya vaksinasi ini dilakukan dengan melibatkan tim dokter hewan di masing – masing Pusat Kesehatan Hewan (Puskewan).
“Bahkan Dispertan Banyuwangi juga menekankan pentingnya kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) serta sosialsasi pada seluruh masyarakat pemilik hewan ternak di Banyuwangi,” tegasnya.
Hal ini dilakukan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kebersihan kandang, sebagai langkah preventif melawan penyebaran penyakit.
“Kami telah melakukan Surveilans dengan mengambil sampel darah, yang nantinya akan diuji di Balai Besar Veteriner Jakarta,” tandas drh. Nanang.
Dispertan Banyuwangi menunjukan komitmen yang tinggi untuk menjaga kesehatan ternak, sebab selain penting bagi sektor peternakan, tetapi juga menimbulkan dampak ekonomi, akibat penyebaran penyakit hewan tersebut.
“Langkah – langkah preventif seperti vaksinasi dan pendekatan edukatif pada masyarakat dilakukan, diharapkan dapat mengurangi resiko penyebaran penyakit LSD di wilayah Banyuwangi dan sekitarnya,” drh. Nanang Sugiharto.(kur)