Diksi.co.id, Jember | Satu-persatu kebijakan buruk Ketua PMI Cabang Jember M Thamrin terus bermunculan di publik.
Terbaru terkait kebijakannya menghentikan pemberian suvenir kepada para pendonor darah.
Terungkapnya penghentian suvenir setelah sejumlah pendonor aktif mengeluhkan perubahan saat pelaksanaan kegiatan Donor Darah Ramadan yang digelar oleh PMI Cabang Jember di kawasan Alun-Alun, tepatnya di depan Masjid Jami’ Al Baitul Amin.
Para pendonor menyoroti absennya pembagian suvenir seperti kaos, gelas, atau tumbler yang sebelumnya rutin diberikan setiap kali mengikuti donor darah selama bulan Ramadan lalu.
Menurut para pendonor, pemberian suvenir selama ini menjadi bentuk apresiasi sekaligus motivasi agar mereka tetap rutin mendonorkan darah, terutama di bulan puasa yang biasanya terjadi penurunan jumlah pendonor aktif.

“Dulu setiap donor Ramadan di depan masjid selalu ada suvenir, entah kaos atau gelas. Sekarang sudah tidak ada lagi, padahal itu jadi penyemangat kami,” ujar salah satu pendonor yang enggan disebut namanya, melalui sambungan telp, Senin (30/6/2025).
Kegiatan donor darah Ramadan di Alun-Alun Jember sendiri masih berjalan seperti tahun-tahun sebelumnya, dengan pelaksanaan usai salat tarawih untuk memudahkan pendonor yang sedang berpuasa.
PMI Kabupaten Jember selama ini memang rutin menggelar donor darah malam hari selama Ramadan di beberapa titik strategis, termasuk Alun-Alun dan masjid-masjid besar, demi menjaga ketersediaan stok darah di tengah meningkatnya kebutuhan selama musim mudik dan libur Idul Fitri.

Namun, perubahan kebijakan terkait suvenir ini belum mendapat penjelasan resmi dari pihak PMI Jember. Sementara itu, para pendonor berharap agar PMI bisa kembali memberikan suvenir sebagai bentuk penghargaan atas partisipasi mereka, sekaligus menjaga antusiasme masyarakat untuk terus berdonor, terutama di masa Ramadan yang penuh tantangan.
Kegiatan donor darah tetap memiliki manfaat besar, tidak hanya bagi penerima darah tetapi juga bagi kesehatan pendonor sendiri. Meski demikian, bentuk apresiasi sederhana seperti suvenir dinilai sangat berarti untuk menjaga semangat para relawan kemanusiaan yang selama ini menjadi tulang punggung stok darah di Jember.(guh/ary)