Minggu, Juni 8, 2025
spot_img

DIKSI UPDATE

Akibat Perundungan Siswa SD Akhiri Hidup

Diksi.co.id, Banyuwangi | Warga Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran digemparkan siswa kelas SD mengakhiri hidupnya, Senin (27/2/2023) sore.

Bocah bernama Mohammad Ramadhani, putra dari Misiyah dikenal sangat pendiam. Sejak ayahnya meninggal dunia, kemudian sang ibu menikah lagi, korban kumpul satu rumah dengan ibu dan ayah tirinya.

Mendengar ada siswa SD tewas diduga gantung diri, anggota Unit Reskrim Polsek Pesanggaran langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

Menurut warga setempat, saat anggota Polsek Pesanggaran tiba di TKP, korban sudah diturunkan dari tali tambang yang menjerat lehernya.

“Pak polisi datang ke lokasi kejadian, langsung melakukan identifikasi,” ujar warga setempat.

Bundir
Korban saat dimakamkan di pemakaman umum Dusun Pancer. (Diksi.co.id/Kur)

Kapolsek Pesanggaran AKP Basori Alwi mengatakan, menurut keterangan ibu korban, ia pulang sekolah lebih awal. Bahkan, kebiasaan mengucapkan salam ketika masuk rumah tidak dilakukan oleh korban.

“Diduga, korban memendam perasaan dongkol, mungkin korban habis di-bully oleh teman-temannya saat di sekolah,” kata AKP Basori Alwi di rumah korban.

Korban, oleh teman sepermainannya sering dikatai anak yatim. Kalimat yang sering dilontarkan oleh teman-temannya ini dirasa melukai perasaan korban.

Korban sebelum ditemukan tidak bernyawa. Usai dhuhur memancing ikan bersama rekan-rekannya di pantai yang tidak jauh dari kediamannya.

Usai mancing, korban pulang. Saat itu ibu korban tengah duduk di dekat rumahnya.

“Melihat korban pulang, ibunya menyuruhnya makan,” terang AKP Basori.

Beberapa lama kemudian, ibu korban memanggil manggil korban,.namun Korban tidak menjawab. Merasa penasaran, Misiyah masuk kedalam rumahnya.

Ketika sampai dapur, ibu korban mendapati korban sudah tergantung di pintu dapur rumahnya.

“Melihat kejadian tersebut, ibu korban menghubungi anaknya yang lain yaitu Muhammad Nur Rohim yang saat itu sedang berada di sekitar kampung nelayan, Pancer agar segera pulang,” jelasnya.

Mendengar ibunya telpon sambil menangis, Nur Rohim kemudian bergegas pulang bersama rekannya, Mohamad Dani, Aldi dan Galang Ragil Setyawan.

“Sampai dirumah, Rohim memanggil – manggil ibu dan adiknya namun tidak mendapatkan jawaban,” terangnya.

Kemudian, Rohim sapaan sehari-hari Muhammad Nur Rohim langsung masuk kedalam rumah. Namun ibunya tidak ada ditempat, hanya menemukan tubuh adiknya yang tergantung di pintu dapur.

“Saat diturunkan, korban masih belum meninggal dunia, denyut nadinya masih berdetak, kemudian korban dibawa ke Klinik PT BSI yang ada di Dusun Pancer,” kata Basori Alwi.

“Sayangnya, sampai di klinik, nyawanya sudah tidak tertolong, dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis klinik PT BSI,” imbuhnya.

Ketika aparat kepolisian menawarkan agar korban untuk dilakukan outopsi, keluarga korban menolak, dan menghendaki korban segera di makamkan.

“Keluarga Korban menolak untuk dilakukan outopsi, dan membuat pernyataan, kemudian korban segera dimakamkan,” pungkasnya.(Kur)

Latest Posts

spot_img
spot_img

DIKSI POPULER

spot_img
spot_img

LANGGANAN DIKSI

Menyajikan informasi terkini dan Up to Date silakanan langganan berita kami Gratis.