Diksi.co.id, Bondowoso | Ketua Komisi I DPRD Bondowoso, Tohari terlihat sangat kecewa dengan carut marut mutasi jabatan di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso selama ini.
Pasalnya sebagai mitra, Komisi I DPRD Bondowoso sudah seringkali mengingatkan dan berupaya melakukan kontrol terhadap kegiatan pemerintah termasuk mutasi jabatan. Namun semua upaya Komisi I untuk membantu kinerja pemerintah nampak sia-sia.
Terlebih setelah Komisi 1 mendengarkan keterangan Kepala Plt BKSDM Bondowoso, Sugiono dalam rapat dengar pendapat (RDP), yang dilakukan Selasa (4/4/2023).
Tohari merasa kasihan kepada Bupati Salwa Arifiin yang selama ini dikenal sebagai pribadi yang jujur, ternyata dikelilingi oleh orang orang yang tak bertanggung jawab. Ironisnya mereka hanya ingin mengambil keuntungan untuk kepentingan pribadi maupun kelompok.
Apalagi pasca adanya informasi sejumlah inisial nama oknum yang diduga sebagai mafia jabatan.
Menurut Tohari, jika seluruh inisial nama oknum benar-benar menjadi makelar saat mutasi jabatan, maka para pelaku dipastikan terhubung para pihak yang berwenang dalam mutasi jabatan.
“Tentu ini sangat merugikan Bupati dan menistakan dan mencoreng nama baik Bupati,” ujarnya.
Lebih jauh, Komisi I kini menunggu tindakan apa yang akan dilakukan oleh Bupati terhadap mereka yang diduga melakukan perbuatan melanggar etika mutasi jabatan dan bahkan mungkin juga melanggar hukum pidana.
“Bupati kemarin katanya sudah memanggil salah satu dari orang orang yang disebut terlibat dalam transaksi mutasi jabatan. Kita tunggu,” terangnya.
Komisi I menurut Tohari masih belum mendalami motif terkait diloloskannya ASN yang dicoret oleh TPK dalam rotasi jabatan. Baik karena tidak memenuhi persyaratan ataupun lainnya namun justru diloloskan oleh Bupati.
Pun juga pihaknya masih belum mendalami penyebab BKSDM maupun TPK tidak memberikan masukan yang baik kepada Bupati bila terjadi indikasi kesalahan dalam mutasi jabatan.(Lis)