Diksi.co.id, Bondowoso | Ketua IKA PMII Kabupaten Bondowoso, M. Asnawi Sabil berapi-api mengobarkan semangat ‘Bondowoso Bisa’ ketika memberikan sambutan di depan seluruh pengurus IKA PMII Bondowoso, dalam acara Halal bihalal pengurus IKA PMII Bondowoso, Jumat (19/5/2023).
Sambil mengepalkan tangan dengan menyisakan satu telunjuk jari ke atas, pria yang kini menjabat sebagai Sekretaris Kementerian Desa (Kemendes) itu menjelaskan bahwa Bondowoso Bisa merupakan salah upaya untuk menumbuhkan semangat baru membangun Bondowoso.
“Bondowoso Bisa adalah simbol kemajuan Bondowoso. Kita bangkitkan optimisme bahwa Bondowoso bisa bangkit dari keterpurukan yang saat ini sedang melanda. Kita harus bangkit, kita harus bisa membangun Bondowoso. Saat ini kita sedang tidak baik baik saja. Kondisi saat ini sangat memperhatikan namun kita tak boleh menyerah melainkan harus bangkit,” ujarnya.
Menurut dia, IKAPMII memiliki banyak kader. Mereka tersebar diberbagai elemen masyarakat dan tak sedikit diantara mereka sudah ada yang sukses secara politik, dan juga sedang membangun kekuatan politik menjelang perhelatan Pemilu 2024. Ada juga diantara mereka yang berjuang di sektor pendidikan dan sebagian pula ada yang menjadi pengusaha dan lainnya.
“Kita memiliki banyak kader dan IKAPMII Bondowoso akan terus melahirkan kader kader terbaik untuk memimpin bangsa, kita juga akan melawan segala macam bentuk ajaran ajaran yang menyimpang dari ajaran ahlussunnah wal jamaah,” ujarnya.
Menurut dia, saat ini dirinya hanya melihat kondisi Bondowoso dari jarak yang jauh, namun demikian meskipun ia sudah tak ada lagi di Bondowoso namun ia seringkali menerima informasi melalui media tentang kondisi politik maupun pemerintahan di Bondowoso. “Meskipun saya tak lagi ada di Bondowoso, tetapi beritanya sampe ke Jakarta dan bagi saya kondisi ini cukup memprihatinkan. Oleh karena itu Bondowoso Bisa adalah pesan simbolik yang terkandung di dalamnya adalah rasa optimis, semangat untuk memperbaiki keadaan,” ujarnya.
Ia berharap agar kader PMII terus bergerak dan tidak diam dengan keadaan. “Kita harus selalu bergerak menuju hal hal yang positif sebab disitulah filosofinya. Sudah bukan saatnya kita berpangku tangan,” katanya.(lis)
