Oleh: Muhlis Adi Rangkul *)
Orang yang tidak memiliki beban adalah orang yang tak terkait dengan kasus mana pun, ia berjalan lurus, jujur dan hidup apa adanya. Pada saat berbicara tentang kejahatan, korupsi dan kolusi, ia begitu bersemangat dan dia tidak terborgol oleh rasa ingin melindungi atau dilindungi oleh pihak manapun. Bicara apa adanya, bukan ada apanya. Ia memang bukan orang suci, ia merasa kotor dan merendah diri.
Bondowoso, memiliki masa depan dan masih panjang. Nasib generasi emas bondowoso harus diselamatkan sejak saat ini, oleh karena itu Bondowoso harus memiliki pemimpin yang visioner dan hebat,berani melawan kejahatan yang cenderung koruptif.
Perjalanan kapal Bondowoso yang sempat sudah berjalan ke lautan kini bersandar kembali di dermaga sebab kapal itu tak mampu melawan hempasan ombak dan gelombang. Karena itu saatnya kini Bondowoso harus memiliki nahkoda yang smart, pemberani dan tak punya beban kejahatan.
Di setiap hempasan badai dan gelombang lautan, ada nahkoda kapal yang selalu berani melawan besarnya badai dan gelombang, ia bicara tanpa memiliki rasa takut tersandra. Dialah sang maestro politik, Ahmad Dhafir.
Ia tak pernah sulit ditemui, kapan saja dan dimana saja. Ia tak pernah tidak membalas ketika di hubungi melalui whatsap, tak pernah mengangkat telepon, kecuali sedang sibuk tetapi ia akan segera telpon balik baik nomer tak dikenal atau yang sudah tersimpan.
Matanya berbinar binar ketika berbicara bagaimana membantu dan memajukan Bondowoso, namun semangatnya redup ketika ia dimintai bantuan untuk hal hal negatif, hal hal yang tak sesuai koridor hukum negara maupun hukum adat. Jiwanya memberontak ketika ada orang mengajak dan memintanya untuk berkompromi dalam kejahatan dan ia juga menyimpan amarah ketika kebenaran diskriminasi.
Dia selalu membela orang benar yang disalahkan dan membangkang dari bujuk rayu para perompak uang rakyat. Namun ketika ia membela orang orang benar, dan melawan segala bentuk kejahatan, Dhafir justru dianggap sebagai penganggu, dianggap sebagai orang yang pendendam, dianggap sebagai orang yang masih belum menerima kekalahan Pilkada 2018.
Ahmad Dhafir adalah sosok politisi yang belum tentu lahir dalam setiap peradaban, tapi setidaknya kita sedang memilikinya hari ini. Sikap jujurnya melahirkan anekdot; “hanya ada tiga benda lurus yang bisa kita temui hari ini” 1. Penggaris, 2. ular makan linggis, dan yang ke-3. Ahmad Dhafir”
Jangan biarkan beliau berteriak sendirian dalam melawan kejahatan dan mereposisi fungsi penegakan hukum.
Penulis adalah: Wartawan senior dan anggota PWI Jember