Diksi.co.id, Jember | Kandidat utama calon Bupati Muhammad Fawait atau Gus Fawait akan memperjuangkan nasib pekerja seni di Kabupaten Jember.
Salah satunya dengan memberikan insentif jika dirinya terpilih menjadi bupati dalam Pilkada yang akan digelar serentak pada bulan November 2024 nanti.
Janji politik ini disampaikannya saat Fawait menghadiri deklarasi relawan Pro Fawait yang digelar pada hari Minggu (22/4/2024) malam di salah satu warung di kawasan Kedawung, Kecamatan Patrang, Jember.
Sebagai informasi relawan Pro Fawait adalah kelompok relawan pemenangan yang beranggotakan para pekerja seni tradisional seperti kesenian tari Janger, Buto-butoan, Jaranan, Kendang Kempul, Ludruk hingga seni Pencak Silat.
” Insentif guru ngaji tetap kita lanjutkan sedangkan untuk pekerja seni yang selama ini telah berjuang mempertahankan seni budaya bangsa akan kami perjuangkan untuk mendapat hak yang sama berupa insentif,” katanya saat memberikan sambutan di depan relawan Pro Fawait.
Eksistensi pekerja seni selama ini menurutnya tidak lepas dari pariwisata. Sementara perkembangan industri pariwisata di Kabupaten Jember tidak punya roadmap yang jelas.
Industri pariwisata dan seni seolah dianak tirikan. Terbukti perkembangan pariwisata di kota tembakau kalah jauh dari kabupaten tetangga yakni Kabupaten Banyuwangi.
Deklarasi pemenangan Relawan Pro Fawait Minggu (21/4/2024).(diksi.co.id/ary)
“Sekarang ini Banyuwangi lebih dikenal dari pada Jember, padahal 10-15 tahun lalu kita jauh diatas mereka. Tapi kini jika berbicara sektor industri pariwisata kita jauh di bawah mereka,” katanya.
Jika dirinya diberi amanah oleh rakyat , sektor pariwisata akan digenjot secara maksimal. Semua potensi wisata yang ada seperti wisata alam buatan hingga wisata relijius akan menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Jember.
” Di Jember banyak potensi wisata relijius seperti ziarah ke makam para ulama seperti makam Almarhum KH Sidik, kemudian seperti juga haul Habib Sholeh di Tanggul adalah destinasi wisata relijius,” ucapnya.
Kita akan berdayakan para pekerja seni misalnya dengan mewajibkan pengusaha hotel berbintang yang ada di Jember untuk menggelar atraksi kesenian tradisional secara reguler di hotel mereka,” tambahnya.
Tak hanya itu, setiap SD dan SMP diwajibkan memiliki ekstra kulikuler kesenian tradisional. Harapannya kesenian tradisional tidak akan punah.
‘Nanti para pekerja seni akan kita libatkan untuk mengenalkan, melatih siswa-siswi SD-SMP seni tradisional yang ada. Kenapa siswa SD-SMP saja karena SMK dan SMA saat ini berada dibawah pemerintahan provinsi,” katanya.
“Dengan bergeraknya industri pariwisata dengan keterlibatan pekerja seni maka kita harapkan angka kemiskinan dan pengangguran di Jember akan berkurang. Kita tahu angka kemiskinan di Jember saat ini berada di nomor 2 terbesar di Jawa Timur, selain angka stunting dan kematian ibu dan anak,” pungkasnya.
Janji politik Gus Fawait tersebut mendapat apresiasi perwakilan pekerja seni bernama Rahman. Para pekerja seni tradisional terutama selama ini kehidupannya selalu kesulitan.
“Sekarang jarang yang nanggap (mengundang tampiil) akibatnya banyak paguyuban yang gulung tikar. Krunya beralih profesi lainnya,” katanya.
“Kalau Gus Fawai akan memperjuangkan nasib kita untuk mendapatkan insentif pasti kami senang sekali. Makanya kami siap memenangkan Gus nya nanti saat Pilkada dengan siapapun pasangan wakilnya,” pungkas Rahman.(ary)