Diksi.co.id, Situbondo | Seorang pemuda yang berprofesi sebagai Satpam (sekuriti) lulusan tahun 2022 bernama Thio Ardiansyah (19) harus kecewa saat berusaha melakukan klaim asuransi almarhum ibunya yang bernama Winda Setiyowati, Minggu (09/04/2022).
Thio Ardiansyah bercerita, awal ibunya menjadi nasabah asuransi, sekitar bulan Februari 2022 saat itu sedang membayar angsuran kendaraan roda dua melalui pihak Bank Central Asia (BCA) KCU Situbondo yang beralamat di Jl Raya Cendrawasih Kabupaten Situbondo didatangi oleh sales asuransi dari PT AIA Financial.
Sales tersebut kemudian menawarkan produk asuransi jiwa. Tertarik dengan bujuk rayu sales, almarhum Winda kemudian mendaftarkan diri sebagai nasabah asuransi jiwa di PT AIA Financial dengan nomor Polis 37500955.
Salah satu yang membuat almarhum tertarik karen ada klausul pembayaran klaim asuransi apabila nasabah mengalami tutup usia dikarenakan sakit maupun kecelakaan akan mendapatkan asuransi.
Setelah menjadi nasabah, beberapa bulan kemudian, ibu Thio meninggal dunia.
” Pada tanggal 23 Oktober 2022 ibunda mengalami tutup usia dikarenakan sakit dan kami mengajukan klaim kepada pihak AIA Financial melalui Bank Central Asia (BCA) KCU Situbondo pada tanggal 08 Desember 2022, ” keluh Thio Ardiansyah kepada awak media ini.
Sebagai ahli waris Thio berusaha melengkapi prosedur klaim yang diminta oleh pihak PT AIA Financial.
Namun, ternyata sampai lebih dari 100 hari tidak ada informasi apapun yang diterima ahli waris
“Kami tidak pernah menerima informasi kelanjutan dari pengajuan klaim yang kami berikan kepada pihak asuransi PT AIA Financial di Kantor BCA KCU Situbondo,” kata Thio.
“Sebagai ahli waris saya mendatangi pihak PT AIA Financial di Kantor BCA KCU Situbondo untuk menanyakan perkembangan proses klaim asuransi tersebut. Namun saat itu saya diberi surat penolakan atas klaim asuransi jiwa dari pihak PT AIA Financial dengan alasan almarhumah menderita penyakit yang sudah ada sebelumnya (‘Pre-Existing Condition’),”ucapnya.
Thio sebagai ahli waris memgakubsangat kecewa dengan keputusan sepihak tersebut yang dikeluarkan oleh pihak PT AIA Financial tersebut.
Pasalnya saat mendaftar sebagai nasabah, almarhumah tidak diminta atau pun pernah dilakukan periksaan kesehatan oleh pihak asuransi PT AIA Financial maupun pihak Bank BCA KCU Situbondo selaku mitra dari asuransi tersebut.
“Lah koq sekarang ujug-ujug klaim asuransi ibunda saya ditolak. Wong dulu waktu daftar tidak pernah dimintai surat keterangan pemeriksaan kesehatan. Inikan akal bulus perusahaan saja agar tidak mencairkan uang asuransi orang tua saya,” kata Thio dengan nada kecewa.
Sementara itu, Tolak Imam Riyanto (40) selaku pendamping ahli waris Almarhumah Winda Setiyowati selaku debitur asuransi PT AIA Financial dan sangat kecewa dan menyayangkan hal ini terjadi.
Menurit Imam Jika dilihat dari studi kasus yang dialami almarhumah pihak PT AIA Financial maupun pihak BCA selaku mitra dari pihak PT AIA Financial telah melanggar ketentuan yang sudah menjadi dasar hukum utama dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI).
Imam menyebutkan syarat utama untuk keikutsertaan menjadi peserta asuransi ‘seseorang atau calon peserta diwajibkan dilakukan pemeriksan kesehatan sebelumya dan melalui prosedur lainnya’.
” Saya selaku pendamping ahli waris sangat kecewa sekali, menyesalkan dan akan melayangkan somasi atas buruknya sistem dan mekanisme pengajuan klaim asuransi jiwa di PT AIA Financial maupun BCA KCU Situbondo,” katanya
“Ini kelihatan perusahaan asuransi ini tidak profesional bahkan merugikan nasabah,” tambahnya.
Upaya somasi ini ditempuh untuk memperjuangkan hak Thio selaku ahli waris.
“Ahli waris akan melayangkan somasi kepada perusahaan asurasni AIA Pokoknya akan terus kami kejar agar uang asuransi tersebut cair sehingga dapat dimanfaatkan oleh ahli warisnya.(imm)
