Diksi.co.id Banyuwangi – Aktivis
Banyuwangi Yunus Wahyudi, soroti maraknya pungutan sekolah berkedok sumbangan di beberapa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) atau Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di Banyuwangi.
Untuk mengungkap kasus ini, Yunus Wahyudi bersama anggotanya mendatangi beberapa sekolah SMAN/SMKN yang ada di Banyuwangi.
Yunus menegaskan, banyak keluhan masyarakat ke dirinya terkait pungutan berkedok sumbangan yang dibebankan oleh wali murid.
“Tidak diperbolehkan sekolah menarik biaya sekolah, karena seluruh biaya pendidikan itu dibiayai oleh negara,” tegas Yunus, Sabtu (14/12/2024).
“Wali murid banyak yang mengeluh ke saya, mereka sangat keberatan dengan pungutan berkedok sumbangan itu,” imbuhnya.
Yunus mengingatkan kepada pihak sekolah, biaya pendidikan itu ada tiga macam, yakni biaya investasi, biaya operasional sekolah (BOS) dan biaya personal.
“Untuk biaya investasi berupa gedung sekolah, sarana dan prasarana sekolah, itu dibiayai negara. Sedangkan biaya operasional sekolah (BOS) juga sudah dibiayai negara, kok masih narik biaya lagi, tarikan sekolah ini jelas melanggar aturan, dan melawan hukum,” tegasnya lagi.
“Kalau biaya personal berupa pembelian sepatu, buku dan seragam sekolah itu jelas tanggung jawab orang tua,” ungkapnya.
Untuk meluruskan permasalahan ini, Yunus Wahyudi bersama anggotanya akan menggelar bearing dengan DPRD Banyuwangi
“Saya sudah melayangkan surat permohonan bearing dengan DPRD Banyuwangi, tinggal nunggu kapan pelaksanaannya,” ucapnya.
Yunus Wahyudi menambahkan, untuk meluruskan permasalahan ini, dirinya akan melaporkan kasus ini ke penegak hukum.
“Saya sudah mengantongi bukti-bukti tarikan sekolah berkedok sumbangan, data ini untuk bahan laporan ke penegak hukum,” jelasnya.
Yunus membeberkan, Komite Sekolah (KS) tidak pernah melaporkan penggunaan dana BOS kepada wali murid.
“Seharusnya Komite Sekolah itu perwakilan dari wali murid, bukan corongnya sekolah, untuk menjelaskan penggunaan dana BOS itu, kok malah jadi kaki tangannya sekolah, yang ujung-ujungnya minta sumbangan ke wali murid,” bebernya. (Git)
