Minggu, September 15, 2024
spot_img

DIKSI UPDATE

Antisipasi Daging Glonggongan Sidak Pasar

Diksi.co.id, Banyuwangi | Jelang lebaran tahun 2023, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi gelar inspeksi mendadak (Sidak) di beberapa pasar daerah untuk memperketat pengawasan daging ayam dan sapi, Senin (17/4/2023).

Sidak ini, juga untuk mengantisipasi adanya peredaran daging campuran dan adanya daging glonggongan yang dilakukan oleh pedagang pedagang nakal untuk meraup keuntungan yang besar.

Saat melakukan sidak di pasar tradisional Blambangan. Salah satu pasar daerah (Pasda) sebagai sentra sentra penjualan daging ayam maupun daging sapi.

Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dispertan Banyuwangi, drh. Nanang Sugiharto ketika menggelar sidak di pasar Blambangan, Senin (17/4/2023) (Diksi.co.id/Tyo)

“Sasaran kami adalah daging yang ditawarkan kepada konsumen,” kata Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dispertan Banyuwangi, drh. Nanang Sugiharto.

“Hasil sidak, kami tidak menemukan adanya daging yang mencurigakan, dan daging-daging yang dijual kondisinya aman,” imbuhnya.

Namun, kata drh. Nanang penjualan daging ada kenaikan harga daging.

“Sebelumnya harga daging sapi Rp 120 perkilogram, jelang hari raya rata-rata harganya Rp 130 ribu hingga Rp 140 ribu perkilonya,” terangnya.

Kenaikan harga daging sapi ini, menunjukkan adanya permintaan yang cukup signifikan.

“Kebutuhan daging saat ini cukup tinggi, ada kenaikan permintaan sampai 200 persen,” terangnya.

Nanang membeberkan, mendekati hari raya Idul Fitri pasokan daging ke Kabupaten Banyuwangi naik tajam. Yang biasanya perharinya hanya 4,1 ton, saat ini tembus 7,8 ton perhari.

Untuk mencukupi kebutuhan daging sapi di Banyuwangi, beberapa pedagang daging sapi sengaja mendatangkan sapi daei Bali,

“Ada sebagian pedagang cenderung memilih sapi lokal karena harganya lebih murah,” ucapnya.

Nanang memprediksi peningkatan permintaan daging sapi akan berlangsung sampai sepekan terakhir. Meski permintaan daging melonjak, Dinas Pertanian dan Pangan memastikan stok cukup aman.

“Di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) bisa melakukan pemotongan antara 70 sampai 80 ekor sapi. Kalau hari biasa hanya mampu memotong 36 ekor saja,” jelasnya.

Dalam sidak kali ini, tidak hanya memeriksa daging sapi saja. Tapi daging ayam turut menjadi pengawasan. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi adanya penggunaan bahan pengawet kimia.

“Antisipasi penggunaan bahan kimia jenis formalin juga menjadi sasaran kami. Dari pemeriksaan saat ini tidak ditemukan adanya daging ayam yang berformalin, daging ayamnya kayak konsumsi,” paparnya.

“Harga daging ayam potong juga mengalami kenaikan, yang semula harganya Rp 30 ribu kini Rp 33 ribu. Naik Rp 3 ribu perkilonya,” tandasnya.

Begitu juga harga ayam kampung juga mengalami kenaikan harga, semula Rp 85 ribu perkilogram, saat ini mencapai Rp 90 ribu.

Salah satu pedagang daging sapi di pasar Blambangan, Agus Santoso (43) mengatakan menjelang hari lebaran ini, permintaan daging ayam cenderung meningkat.

Bahkan, untuk memenuhi permintaan konsumen, dirinya harus meninggalkan jumlah stok daging di lapaknya.

“Kalau hari-hari biasa, biasanya saya memotong satu ekor. Untuk kebutuhan lebaran bertambah 2 ekor,” ujarnya.

Meski menambah jumlah sapi yang dipotong, daging yang dijual di lapaknya selalu habis.

“Karena jumlah permintaannya cukup tinggi. Daging yang saya jual tidak pernah tersisa, Alhamdulillah mas, rejeki lebaran,” pungkasnya. (tyo)

Caption : Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dispertan Banyuwangi, drh. Nanang Sugiharto ketika menggelar sidak di pasar Blambangan, Senin (17/4/2023) (Diksi.co.id/Tyo)

Latest Posts

spot_img
spot_img

DIKSI POPULER

spot_img
spot_img

LANGGANAN DIKSI

Menyajikan informasi terkini dan Up to Date silakanan langganan berita kami Gratis.