Diksi.co.id Banyuwangi | Saat seluruh warga bersiap menyambut Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, seorang pemuda asal Kabupaten Blitar, Jawa Timur, justru mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, Jum’at (21/4/2023) dini hari.
Korban berinisial MCZ (31) warga Dusun Krajan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi.

Menurut keterangan saksi, penyebab korban gantung diri karena Depresi memikirkan biaya pengobatan ibunya yang sudah lama sakit dan sekarang sedang berada di Rumah Sakit sedang menjalani operasi.
“Sekitar pukul 04.00 Wib saya bersama Korban baru pulang dari Rumah Sakit menunggu istri yang sedang opname, kata Jajang Puwanto (58) orang tua korban.
Setelah sampai dirumah kami istirahat dikamar masing – masing.
“Sekitar pukul 05.30 Wib saya mendengar suara aneh dari arah kamar anak saya. Setelah dilihat ternyata mendapati korban sudah dalam keadaan menggantung di ventilasi jendela kamarnya,” jelasnya.
“Spontan saya berteriak meminta tolong sehingga tetangga berdatangan. Selanjutnya dengan didampingi warga melaporkan ke Polsek Genteng,” imbuhnya.
Sementara, saat di minta konfirmasi Diksi.co.id, Kepala Desa (Kades) Kembiritan Kamto, membenarkan kejadian tersebut. Menurut keteranganya korban meninggal akibat gantung diri di dalam kamar rumah milik orang tua korban.
“Selanjutnya kami bersama anggota Polsek Genteng serta Babinsa Desa Kembiritan melakukan koordinasi dengan petugas kesehatan RS. Abdi Family guna memeriksa dan mengevakuasi korban,” ungkap Kamto.
“Setelah mengevakuasi korban kemudian membawa korban Ke RSUD Genteng untuk dilakukan Visum et Refertum,” imbuhnya.
Hasil pemerikasaan tim medis menjelaskan terdapat bekas jerat tali di bagian leher, keluarnya air kencing pada alat kemaluan/penis. Pada dubur mengeluarkan cairan dan pada tubuh korban tidak ada tanda tanda bekas kekerasan.
“Perkiraan penyebab atau motif korban gantung diri menurut adik korban karena Depresi memikirkan biaya pengobatan ibunya yang sudah lama sakit dan sekarang sedang berada di rumah sakit sedang menjalani operasi,” paparnya.
“Pihak keluarga membuat surat pernyataan bahwa pihak keluarga menolak dilakukan Autopsi dan menerima dengan ikhlas kematian korban, selanjutnya korban dibawa dikediaman untuk disemayamkan,” tambahnya. (Kur)