Diksi.co.id, Banyuwangi | Mahasiswa Banyuwangi merasa prihatin dengan diumumkannya secara resmi oleh KPU Pasangan Capres-cawapres terpilih 2024-2029
Diumumkannya Paslon Capres-cawapres itu, menjadi bukti kemunduran demokrasi bagi bangsa ini.
Salah satu pengurus DPC GMNI Banyuwangi, M. Andri Hidayat mengatakan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ini menjadi saksi, bagaimana proses kemunduran demokrasi terjadi di Indonesia, sudah dikangkangi oleh penguasa rezim ini
“Mulai dari sistem yang nepotis, penyalah gunaan jabatan dan wewenang, hingga menggerakan aparatur negara untuk mengarahkan memilih salah satu paslon,” kata M. Andri Hidayat, Jum’at (22/3/2024).
Sebagai mahasiswa kata Andri, sapaan akrab M. Andri Hidayat mempunyai perspektif ideal terhadap demokrasi bangsa, tentu sangat menyayangkan berbagai prosedur pemilu 2024 ini.
“Pola-pola Neo Orde Baru (Neo Orba) dengan beragam kecurangannya tidak justru membuat pemilu bermartabat, tetapi mengalami kemunduran demokrasi di negeri ini,” ucapnya.
Oleh karena itu kata Andri pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat dan mahasiswa untuk tetap konsisten menjaga demokrasi bangsa ini, setidaknya dengan: (1). Mendorong politik hak angket untuk terus berjalan di parlemen RI, (2). mendorong semua peserta Pemilu dan Pilpres yang merasa dirugikan atau dicurangi untuk melakukan gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK) atau melakukan pelaporan pada lembaga-lembaga sesuai materi kerugian.
“Kami mendorong hak angket, dan peserta pemilu melakukan gugatan di MK,” pungkasnya. (Pra).