Diksi.co.id, Jember | Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi II (Pomprov II) di Kabupaten Jember diwarnai aksi Baku pukul dua tim futsal putra, Universitas Bhayangkara (Ubhara) Surabaya dan Universitas Islam Malang (Unisma). Akibatnya beberapa orang pemain mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Pertandingan kedua tim sejak awal memanas sampai peluit akhir berbunyi. Pada laga itu tim Ubhara menang dengan skor tipis 1-0 atas Unisma.
Namun entah siapa yang memicu saat bersalam-salaman usai laga, tiba-tiba terjadi keributan antar pemain.
“Keributan itu sebenarnya setelah pertandingan selesai. Saat salam-salaman, tiba-tiba ada yang main dorong, yang lain tersulut, lalu ribut. Namanya anak muda ya, tadi ada yang terkena kursi atau pukulan dan sudah ditangani tim medis,” jelas Ketua Penyelenggara dari UNEJ Prof. DR. Ir. Soetriono, MP saat rilis media, Rabu (19/7/2023).
Agar kedua tim berdamai, jajaran panitia Pomprov Jatim II dan pengurus Bapomi Jatim di GOR PKPSO, Jember pada Selasa, 18 Juli 2023. bergerak mempertemukan kedua Tim. Kedua Tim akhirnya sepakat berdamai dihadapan Ketua penyelenggara dari UNEJ, Prof. Dr. Ir. Soetriono, M.P., yang langsung hadir bersama Wakil Ketua I Bapomi Jatim Dr. Mu’arifin, M.Pd.,
“Kami pertemukan kedua tim dan mereka sudah sepakat berdamai,” tandasnya.
Mereka juga sudah berjanji disertai surat pernyataan tidak akan mengulangi kejadian itu lagi.
“Sudah kami beri wejangan agak tidak seperti itu lagi. Kami sampaikan juga kepada tim lain yang akan melanjutkan pertandingan beberapa hari ke depan, agar kejadian serupa tidak terulang,” tegasnya.
Apabila ricuh dalam pertandingan, maka tim yang bersangkutan dianggap kalah dan ada sanksi akademik maupun non-akademik. Dia berpesan, para tim atau atlet yang bertanding di semua cabor agar tetap menjunjung tinggi sportivitas.
“Kalah menang itu nomor dua, yang penting dalam pertandingan adalah silaturahmi dan persahabatan. Yang bisa menyatukan semua unsur itu adalah olahraga,” tandasnya.
Ketua Panitia Pomprov Jatim II, Dr. Dwi Cahyo Kartiko, S.Pd., M.Pd., mengatakan bahwa kedua tim yang bersangkutan sudah diberikan peringatan dan sudah teken perjanjian tidak akan mengulangi hal itu lagi.
Jika dilanggar, tim itu akan diberikan sanksi tegas. Kalau masuk kategori berat, tidak menutup kemungkinan akan didiskualifikasi dari kompetisi.
“Sempat ricuh, tetapi sudah aman semuanya. Pertandingan babak penyisihan terus berlanjut dan lancar,” kata dekan FIKK Unesa itu.
Dia berharap, atlet benar-benar memahami pertandingan atau kompetisi olahraga sebagai ajang menumbuhkan jiwa sportivitas, memperbanyak teman dan sahabat serta menumbuhkan rasa saling menghargai antar tim dan atlet.
“Sportif itu saling menerima hasil pertandingan, kalah maupun menang. Nikmati pertandingan dengan baik. Tidak boleh sombong, tidak boleh merendahkan dan berbagai sikap tidak terpuji lainnya. Intinya saling respect satu sama lain,” ucapnya.(ary)