Diksi.co.id, Jember | Sebuah peristiwa duel antara ‘manusia silver’ sebutan pengamen yang melumuri badan dengan cat warna perak dengan pengendara sepeda motor viral
Peristiwa tersebut belakangan diketahui terjadi di jalan Anggrek Jember Lor Patrang Jember, Sabtu siang (6/5/2023)
Video tersebut menyebar melalui sosial media dan pesan jejaring Whatsapp.
Menurut sejumlah saksi, berawal dari manusia silver yang selama ini mengamen di perempatan lampu merah Jalan PB Sudirman, memukul motor pengendera. Akibatnya pengendara tidak terima dan menantang manusia silver duel.

“Tadi manusia silver itu menyenggol spion pengendara, pemilik kendaraan tidak terima, sehingga terjadi cekcok, awalnya manusia silver yang mendapat pukulan, kemudian teman-temannya datang, dan mengeroyok pengendara, sampai akhirnya dipisah oleh warga yang lain,” ujar Iwan sekuriti UPT Dinas PU Bina Marga Propinsj Jatim.
Pada video berdurasi 2 menit 2 detik, terlihat 2 manusia silver terlibat duel dengan seorang pria yang mengenakan jaket hitam. Satu diantaranya nampak jual beli pukulan dengan seorang berjaket hitam
Sedangkan 1 manusia silver lainnya, berusaha untuk menjelaskan kepada pria lain yang juga mengenakan jaket hitam,
Dalam video yang direkam oleh warga itu, juga terlihat pengamen berbaju badut berusaha melerai agar baku hantam berakhir, namun gagal.
Plt. Kasatpol PP Pemkab Jember, Edy Budi Susilo saat dikonfirmasi awak media menyatakan, bahwa pihaknya sudah mengamankan pelaku yang sedang baku hantam, dan membawa ke kantor Satpol PP untuk mendapat tindakan pidana ringan.
Para pengamen jalanan yang banyak mangkal di perempatan lampu merah sendiri sering kali dirazia namun selalu kembali lagi.
“Kami sudah sering melakukan operasi terhadap keberasaan peminta-mjnta di perempatan, termasuk manusia silver, tadi sore, sudah kami amankan untuk ditipiring, dan selanjutnya kami kirim ke Dinas Sosial untuk mendapat pembinaan,” ujar Edy.
Berdasarkan informasi warga setempat menyebutkan, para manusia silver yang ada di Kabupaten Jember dikordinir oknum tertentu sebagai penyedia kostum maupun cat silver.
Hal ini juga dibenarkan Luqman Helmi, Kepala Dinas Sosial Pemkab Jember.
“Dulu pernah ada yang diamankan dan dibawa ke sini, mereka berkelkmpok, kalau gak salah ada 4 kelompok, dan ada koordinatornya yang sempat dibawa kesini (Dinsos), saat kami tanya, mereka bukan warga Jember, tapi dari Jawa Barat,” ujar Helmi.
Bahkan Helmi menyebutkan, jika manusia silverbyang sempat diamankan di Dinsos, adanyang kabur dengan merusak plafon. “Saat dibwa kesini, malam harinya kabur, merusak plafon, kita sendiri tidak bisa berbuat banyak, karena sanksinya hanya tipiring,” pungkas Helmi.
Keberadaan dan ulah manusia silver dan pengamen lainnya ini meresahkan warga sekitar.
Seperti dituturkan seorang warga Jalan Bedadung, Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang yang tak mau disebutkan namanya.
“Ulah mereka meresahkan warga sering kali terlibat cekcok antar pengamen maupun dengan pengguna jalan. Sebelum duel itu mereka juga terlibat pertengkaran dengan pengamen angklung,” katanya
“Makanya biar tidak terjadi lagi petugas Satpol PP harus sering merazia mereka,” katanya.(rc)