Demikian juga rekomendasi Partai Demokrat diserahkan oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang tak lain putra dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
Dalam pesan suara yang diterima awak media, Gus Fawait sangat bersyukur dirinya dan Djoko Susanto mendapatkan dukungan dari PSI dan Partai Demokrat.
“Alhamdulillah saya bersama Pak Djoko dan kawan-kawan ditemani pengurus PSI dan pengurus Partai Demokrat Jawa Timur, Mas Emil Dardak juga Ketua Demokrat Jember Mas Mahatir juga Ketua PSI Jember, kami menerima rekomendasi langsung dari Mas Kaesang, putra Presiden Jokowi dan Mas AHY putra dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,” kata Gus Fawait.
Meski kedua partai tersebut gagal mendapat kursi di DPRD Jember namun bagi Fawait dan Djos dukungan kedua partai tersebut sangat berarti bagi proses pemenangan dirinya pada Pilkada yang akan digelar pada 24 November 2024 nanti.
“Bagi kami dapat kursi atau tidak semua pihak akan kami rangkul apalagi dua partai ini binaan dua putran presiden Republik Indonesia Pak Jokowi dan Pak SBY,” ucapnya.
“Tentu kedua partai ini mempunyai nilai tersendiri berjuang dalam membangun Jember, dan kami akan menjaga amanah ini sebaik-baiknya,” tambahnya.
Ketiga rekom partai tersebut menambah jumlah partai yang mengusung dan mendukung Gus Fawait dan Pak Djos.

Jika ditotal ada 7 partai parlemen dan 8 partai non parlemen yang telah mengusung dan mendukung paslon ini
Dari 8 partai yang memperoleh kursi, praktis hanya PDIP yang belum menyerahkan surat rekomendasinya.
Partai Golkar sendiri sebenarnya belum memberikan rekomendasinya, namun foto surat rekomendasi partai berlambang pohon beringin tersebut telah beredar di media sosial.
“Surat rekomendasi yang beredar di media sosial tersebut memang benar. Rekom Golkar diberikan kepada Gus Fawait dan Pak Joko, memang secara fisik belum diberikan karena rencananya akan diserahkan oleh Ketua DPD Golkar Jawa Timur langsung. Namun karena Cak Sarmuji masih di luar negeri maka kemungkinan pemberian rekom tersebut diberikan sebelum pendaftaran di KPU,” kata pengurus Golkar Dima Akhyar, beberapa waktu lalu.
Lanjut ke halaman berikutnya —>