Diksi.co.id, Jember | Korban penganiayaan Kades SHY alias Yop, R mengaku setelah kasus penganiayaan yang dialaminya viral dan diketahui publik melalui pembetitaan diksi.co.id, diintimidasi dari pihak terlapor.
Bahkan sempat diminta untuk mencabut laporan polisi dengan imbalan sejumlah uang.
“Saya dipojokan, katanya saya telah melakukan pencemaran nama baik,” katanya.
Tak hanya itu Yop juga mengiming-imingi akan memberikan sejumlah uang agar laporan polisi dicabut.
“Ada juga yang mendesak agar saya mencabut laporan, minta berapa katanya,” sambung korban, Junat, (29/9/2023).
Berulangnya kasus penganiayaan yang dialami korban membuat keluarga korban geram. Mereka menginginkan kasus ini terus diproses hukum hingga naik ke meja hijau atau persidangan.
“Kata om saya jangan mau kalau diajak damai lanjutkan saja proses hukumnya,” kata korban.
“Mereka marah karena Yop dianggap pengecut beraninya hanya sama perempuan lemah seperti saya. Semoga kasus saya diproses polisi sampai persidangan dan Yop itu dapat hukuman setimpal” sambungnya.
Diberitakan sebelumnya Kades Yop dilaporkan setelah melakukan tindakan kekerasan berupa pemukulan. Aksi ala jagoan kampung itu dilakukan Yop di halaman tempat hiburan karaoke Star di Perumahan Argopuro, Kecamatan Kaliwates, Jember, Selasa malam (26/9/2023).
Kejadian tersebut sempat membuat heboh para pengunjung tempat karaoke tersebut. Berdasarkan informasi yang dihimpun kasus ini bermula dari kecemburuan Pak Tinggi (sebutan Kades di desa) Yop terhadap R perempuan yang telah dicintainya setahun terakhir.
Anehnya saat kejadian ada seorang berinisial MID yang mengaku berdinas di salah satu kesatuan yang bermarkas di Sukorejo. MID ini tidak berusaha menghalangi Yop saat memukuli korban.
“MID ini katanya saudaranya Yop, kemana-mana mereka itu barengan termasuk saat kejadian,” kata R
Tak terima dihajar oleh Yop, Rabu siang (27/9/2023) korban melakukan pelaporan di Mapolres Jember. R melaporkan SHY yang masih aktif menjadi Kepala Desa Sukamakmur tersebut.
Sementara itu Kepala SPKT Ipda Sudarsono membenarkan adanya pelaporan tersebut, namun demikian mengaku belum mengatahui detail apa penyebab peristiwa tersebut terjadi.
“Iya hari Rabu siang (27/9/2023) ada laporan seorang perempuan yang mengaku menjadi korban tindakan kekerasan, tapi saya belum mengetahui detailnya seperti apa,” katanya.
Kades Yop sendiri ternyata sebelumnya juga sempat berurusan dengan polisii. Yop dilaporkan terkait penelantaran istri yang dinikahinya hanya dalam hitungan bulan.(aml)