Diksi.co.id, Sumenep | Bulan puasa tak menyurutkan AAliansi Amanat Rakyat (AAR) berunjuk rasa membela petani di Mapolres Sumenep, Rabu (5/4/2023).
Aksi yang dilakukan untuk menuntut jajaran Polres Sumenep profesional dalam memproses kasus perdagangan pupuk subsidi, berakhir ricuh.
Sejak awal kondisi di lokasi memanas. Massa aksi dan petugas kepolisian Polres Sumenep kemudian terlibat aksi saling dorong.
Kondisi makin memanas saat polisi tiba-tiba memukul demonstran.
Akibatnya sejumlah massa aksi mengalami cedera bahkan luka, mereka mendapat serangan dari pihak kepolisian.
Kericuhan tersebut berawal dari massa aksi yang merasa kurang puas dengan pernyataan dari Kasatreskrim, karena dinilai melonggarkan hukuman bagi pelaku penyelundupan pupuk bersubsidi.
Demonstran kemudian meminta pihak kepolisian, untuk mengizinkan mereka masuk ke Mapolres setempat.
Mereka berusaha mencari keberadaan Kapolres Sumenep untuk mendapatkan kepastian terkait kelanjutan kasus mafia pupuk bersubsidi di Sumenep.
Karena tidak diberikan izin, massa aksi kemudian mengambil beberapa langkah maju, yang disambut perlawanan dari pihak kepolisian.
“Tidak usah dorong-dorong dong pak. Teman saya luka itu,” ungkap salah seorang massa aksi.
Setidaknya, ada sebanyak 5 orang dari massa aksi yang menjadi korban akibat bentrok polisi.

Satu orang bahkan terlihat muntah-muntah, satu orang lainnya mengalami gangguan pendengaran.
“Ini sampai tidak bisa mendengar,” ucap salah satu massa aksi, yang sedang menangani korban.
Sementara dari pihak kepolisian, juga menyebut adanya korban yang mengalami luka dari kejadian tersebut.
“Ini polisinya juga ada yang luka,” terang salah satu petugas kepolisian, yang ada di lokasi kejadian.
Sekedar diinformasikan, massa aksi rencananya akan tetap berada di depan Mapolres Sumenep, hingga adanya bukti bahwa tersangka pupuk bersubsidi telah ditangkap dan ditahan.(dan)