Diksi.co.id, Jember | Empat mahasiswa kreatif dari Politeknik Jember berhasil mengembangkan Hydrozoner sebuah alat dengan teknologi ozoninasi dan sinar UV. Pengembangan dilakukan mahasiswa untuk membantu para peternak mensterilkan air minum hewan ternak.
Dengan alat Hydrozoner tersebut, air minum ternak akan terbebas dari mikro organisme patogen sehingga aman untuk dikonsumsi setiap hewan yang ada di sebuah peternakan. Alat yang dikembangkan empat mahasiswa juga hemat listrik karena menggunakan panel surya sebagai sumber energi terbarukan.
“Banyak peternak saat ini mengeluh karena kualitas air minum ternak yang jelek sehingga memicu munculnya berbagai macam penyakit pada hewan yang tentunya bisa menurunkan produktifitas bahkan kualitas hasil ternak,” kata Syahmi Naufal Saputra, salah satu perwakilan kelompok Program Kreatifitas Mahasiswa saat ditemui Selasa (06/08/24) di salah satu Laboratorium Program Studi Teknik Komputer, Politeknik Negeri Jember.
Mahasiswa Politeknik Jember dengan alat temuannya yang berguna membantu peternak menjagan kesehatan hewan ternak mereka.(diksi.co.id/ist)
Bersama tiga rekannya yakni Nandita Putri Hanifa Jannah, Louis Hessel John Soetiono dan Muhammad Iqbal mengambil judul “Sistem Sterilisasi Air Minum Ternak Otomatis untuk Peningkatan Produktivitas Peternakan dengan Memanfaatkan Panel Surya Sebagai Energi Terbarukan”. Alat inovatif tersebut akan memberi manfaat dan dapat digunakan secara luas oleh peternak di seluruh Indonesia dalam hal meningkatkan kualitas air minum ternak.
“Kami harap alat ini bisa menjadi solusi bagi peternak dalam hal ketersediaan air minum yang bersih dan sehat sehingga bisa meningkatkan produktifitas hasil ternak,” ujar Syahmi disela sela mencoba alat Hydrozoner bersama tiga anggota lainnya.
Dibawah dosen pembimbing Victor Phoa, alat Hydrozoner dengan teknologi ozonisasi dan sinar UV berukuran 122x48x227 cm dengan kapasitas 30 liter air setiap tong HDPE dilengkapi sensor float water dan pompa akhirnya bisa beroperasi dengan sempurna menghasilkan air yang bersih dan sehat, Terlebih alat tersebut dilengkapi juga sensor kekeruhan dan sensor PH saat proses sterilisasi.
“Selain ramah lingkungan, alat ini juga menggunakan panel surya yang mengonversi sinar matahari menjadi energy listrik DC yang diubah menjadi AC dengan inverter sehingga alat ini bisa ditempatkan dimana saja termasuk di daerah terpencil tanpa adanya aliran listrik PLN,” tutur Nandita, salah satu anggota kelompok.
Mahasiswa optimis alat Hydrozoner karyanya bisa terus dikembangkan oleh para peternak yang ada di Indonesia, apalagi cara kerjanya yang mudah untuk diaplikasikan oleh peternak sehingga produktifitas ternak bisa terus meningkat.(ary)
