Diksi.co.id, Jember | Balap liar kembali meresahkan masyarakat. Seolah tanpa takut resiko membahayakan dirinya dan pengguna jalan, ratusan anak muda berpacu bak pembalap di jalan raya, Sabtu dini hari (5/11/23).
Dari pantauan di lapangan, sekira pukul 01.23 WIB, ratusan anak muda usia tanggung, berjajar siap menonton aksi balap liar yang berlangsung di sekitar pertigaan lampu merah Jarwo ( Jalan Moch Seruji-Mastrip-Slamet Riyadi). Sementara kelompok pemuda yang lain bersiap menggeber gas motor mereka saling berpacu.
Melihat keramaian yang membahayakan pengguna jalan tersebut maka masyarakat melaporkan kepada Tim Alap-alap Satsamapta, Polres Jember.

Aksi balapan ini mereka gelar setelah melakukan konvoi. Setelah Tim Alap-alap dengan dua unit armadanya, sontak para pemuda ini kocar-kacir berusaha melarikan diri.
Menurut kesaksian dari warga, yang berada di sekitar kawasan tersebut justru Tim Alap-alap yang selalu membubarkan dan menindak lanjuti setiap ada balap liar.
“Salah satu tugas kami adalah memberikan pelayanan yang terbaik buat masyarakat, balap liar ini sering menjadi keluhan warga sekitar,” kata Kasat Samapta Polres Jember AKP Sudarsono.
“Selain suara knalpot brongnya dan banyak diatara mereka yang memacu kendaraan dengan ugal-ugalan sehingga berpotensi terjadinya lakalantas dan membayakan pengguna jalan lainnya,” tambahnya, Sabtu (5/11/2023).
Dari hasil tindakan tegas petugas, setidaknya ada 3 motor yang diangkut kendaraan Tim Alap-alap untuk disita.
Motor-motor tersebut selain berknalpot bring dan tidak standar, juga dipakai sarana balapan liar.
Salah satu warga yang resah keberadan aksi balap liar tersebut adalah Hadi, warga jalan PB Sudirman, Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang.
“Setiap Jumat malam atau malam Minggu geng motor itu sering balapan di dari lampu merah Jarwo sampai perempatan Puslit itu. Kalau lewat jalan itu selalu khawatir ditabrak yang balapan itu,” kata Hadi.
“Disitukan jalannya agak gelap motor-motor itu juga tanpa lampu. Sehingga khawatirnya ditabrak anak-anak itu,” imbuhnya.
Menurut Hadi seharusnya penertiban menjadi perhatian pihak kepolisian. “Memang yang sering terjun itu menertibkan dan membubarkan kalau tidak pihak Polsek Patrang ya Tim Alap-Alap,” katanya
“Untuk satuan lalulintas jarang turun sepertinya. Padahal balap liar selama ini sering membahayakan pengguna jalan lain,” katanya.
Warga berharap patroli rutin kepolsian di kawasan tersebut harus sering digelar agar kawasan tersebut terbebas balap liar.(aml)