Diksi.co.id, Banyuwangi | Puluhan kelompok masyarakat (Pokmas) Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menerima bantuan dari pemerintah. Kepala Desa setempat Supandi melakukan sosialisasi pencairan dana Pokmas Ketahanan Pangan se bertempat di aula kantor Desa Genteng Kulon, Kamis (4/5/2023) siang.
Supandi kepada anggota Pokmas menjelaskan, sesuai dengan Kemendes No 8 tahun 2022 tentang Prioritas Dana Desa Tahun 2023, bagi Pokmas yang memenuhi persyaratan akan mendapat bantuan.
“Jika persyaratan memenuhi syarat, dana bantuan ini akan kami serahkan langsung,” ujar Supandi.
Menurutnya, dana untuk ketahanan pangan ini, bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing Pokmas.
“Ada Rp 200 juta lebih dana bantuan ini akan kami bagikan kepada masyarakat, dengan catatan, pokmas yang dibagikan itu harus memenuhi persyaratan,” ujarnya.
Setiap Pokmas, sambung Supandi mendapat bantuan modal sebesar Rp 5 juta. Dana ini tidak diterimakan utuh tapi dipotong pajak.
Kades Genteng Kulon Supandi didampingi Sekdes, anggota BPD, Pendamping Desa dan Bhabinkamtias Desa Genteng Kulon saat memberikan bimbingan dan arahan pada 20 perwakilan anggota Pokmas Desa Genteng Kulon, Kamis (4/5/2023) siang (Diksi.co.id/Kuryanto).
“Jangan ada omongan Desa motong dana Pokmas. Dana yang diterimakan itu di kurangi pajak, aturannya seperti itu,” terang Supandi didampingi pendamping desa Genteng Kulon, Aji Mujiono, Bhabinkamtibmas Desa Genteng Kulon, dan perangkat desa Genteng Kulon.
Supandi menghimbau kepada seluruh anggota Pokmas agar menggunakan dana sebaik mungkin. Ia mencontohkan jika dana itu dibelanjakan untuk membeli unggas, namun unggas-unggas itu terkena penyakit, dan mati hendaknya didokumentasikan.
“Kalau unggas yang dirawat mati, ya harus didokumentasikan, untuk dilaporkan,” pesannya.
Untuk mengelola dana ini, anggota Pokmas diwajibkan mengelola dan menggunakan dengan baik.
Masih menurut Supandi, penggunaan dana ini akan dipantau oleh Inspektorat.
“Jika dalam perjalanannya ada gangguan, hewan yang dirawat mati semua, ya gak masalah. Yang penting terdokumentasi, dan dilaporkan kepada kami,” pungkasnya. (Kur)