Diksi.co.id, Banyuwangi | Tokoh masyarakat asal Desa sepanjang, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi Kurdi Ismail, mengaku telah menindaklanjuti keluhan warga.
Warga setempat sebelumnya sambat (mengeluh) terkait jembatan alternatif yang layak belum dibangun oleh pemerintah daerah.
Kurdi mengaku telah menemui Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Abdullah Azwar Anas.
Kepada Bupati Ipuk, Kaji Kurdi panggilan akrabnya, menyampaikan hasil pengaduan seluruh warga Desa Karangharjo, dan warga Dusun Krikil, Desa Tegalharjo.
“Saya menemui Bupati Ipuk Fiestiandani di kantor Dinasnya pada hari Senin (9/2/1023) sore, di situ saya menyampaikan segala keluh kesah warga kepada Bupati,” kata Bacaleg dari Partai Demokrat itu, Rabu (15/2/2023).

“Alhamdulillah Bupati langsung merespon cepat dan menanggapi segala permasalahan warga yang saya sampaikan, dan dalam waktu dekat atau secepatnya beliau akan menyuruh tim khusus guna melakukan tinjau lapangan dan segera memfasilitasi apa yang diinginkan warganya,” lanjutnya.
Warga saat ini membutuhkan jembatan alternatif yang layak sebagai jembatan sementara. Jembatan lama yang telah dibongkar oleh pelaksana proyek namun terbengkelai hingga memutus akses masyarakat.
Kegiatan belajar mengajar (KBM) SDN 7 Tegalharjo adalah salah satu yang terdampak akibat ketiadaan jembatan alternatif.
Sekolahnya bertempat di Dusun Gunungkrikil, Desa Tegalharjo tak bisa belajar di sekolahnya.
Penyebabnya seluruh wali murid yang 80 persen berasal dari Desa Karangharjo tidak mengizinkan anak mereka menyeberang lewat jembatan gantung alternatif karena dinilai tidak layak dan membahayakan.
Seperti yang diberitakan sebelumnya dampak terputusnya jembatan penghubung dua desa, yakni Desa Tegalharjo dan Desa Karangharjo proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) terganggu.(kur)