Rabu, Juni 4, 2025
spot_img

DIKSI UPDATE

Sulap Kantor Disbudpar Jadi Museum Budaya

Diksi.co.id Banyuwangi | Bagi masyarakat Kabupaten Banyuwangi yang hobi dengan barang peninggalan bersejarah, khususnya para kolektor atau penggemar barang antik, bisa berkunjung ke Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi.

Saat ini dihalaman Kantor Dinas yang beralamat di Jalan Jenderal Ahmad Yani No.78, Taman Baru, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi tersebut digelar “Pameran Banyuwangi Jaman Bengen”.

Kegiatan yang digelar mulai 11 – 17 Juni 2023 itu, selain sebagai wadah untuk pemburu kolektor barang antik, juga bertujuan sebagai sarana edukasi kepada anak-anak muda atau kaum milenial.

Salah satu pengunjung tamu budaya dari 9 negara saat mengunjungi stand pameran wayang kulit di gelar Pameran Banyuwangi Jaman Bengen, Rabu (13/6/2023)(Diksi.co.id/Ant).

Agar mereka mengetahui dan mengerti barang-barang yang digunakan pada saat zaman dahulu sebelum mereka ada.

Pameran kali ini berbeda dari tahun sebelumnya. Nampak dalam pameran tersebut barang antik dan retro menampilkan lebih lengkap. Seperti barang-barang peninggalan etnis Mandar, Osing, Jawa dan Madura.

“Tahun ini kita mengerahkan seluruh penggemar, penghobi, dan para kolektor barang antik dari Banyuwangi untuk menunjukan barang koleksi yang mereka miliki,” kata ketua panitia, Sahril. (13/6/2023).

Karena pada gelar pameran kali ini mendapat kunjungan tamu budaya dari 9 Negara, jadi seluruh koleksi semua dikeluarkan.

“Barang – barang kuno dari beragam suku yang ada di Kabupaten Banyuwangi, baik dari masyarakat suku Osing, Mandar, Jawa, dan Madura, semuanya kita pemerkan,” terangnya.

Seperti barang antik dari besi – besi tua, Tombak, Almari antik, barang temuan purbakala, yang tahun sebelumnya belum dikeluarkan, sekarang sudah dipamerkan semua.

“Benda – benda yang kita pamerkan ini sangat langka untuk ditemui di zaman sekarang, dan ternyata sangat menarik pengunjung,” jlentrehnya.

Sambungnya lagi, “Bahkan dalam pameran kali ini terdapat kulkas berbentuk mebel kayu yang dibuat tahun 1897, masuk dalam daftar salah satu barang antik yang harganya mahal,” tandas Cak Sahril.

Sebenarnya kalau untuk harga sifatnya relatif. Pihaknya tidak bisa mematok harga. Kalau untuk kegunaanya barang tersebut memang tidak berfungi, cuma dia bisa bercerita tentang masa lalu.

“Spirit yang dibangun pada gelar Pemeran Banyuwangi Jaman Bengen kali ini adalah menghidupkan budaya dan mengedukasi pada generasi muda agar tahu dan mengerti tentang barang – barang peninggalan leluhur kita,” tegas kolektor barang antik sejak tahun 1984 tersebut.

Sementara, Plh Kadisbudpar Choliqul Ridha menyampaikan terimakasih kepada para teman-teman pelaku kolektor barang antik yang sudah meramaikan kegiatan ini.

“Hadirnya peninggalan beberapa suku yang tinggal di Banyuwangi, menjadi daya tarik sendiri bagi pengunjung. Selain itu, berbagai macam barang antik gantung juga lebih banyak jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” ucap Choliqul Ridha. (ant).

Latest Posts

spot_img
spot_img

DIKSI POPULER

spot_img
spot_img

LANGGANAN DIKSI

Menyajikan informasi terkini dan Up to Date silakanan langganan berita kami Gratis.