Diksi.co.id, Bondowoso | informasi operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPU RI) di Kabupaten Bondowoso disambut baik warga setempat.
Seperti dituturkan tokoh muda setempat Nanang Soebari. Menurut Nanang OTT tersebut memberi harapan terkait penindakan kasus korupsi atau rasuah di daerahnya.
“Alhamdulillah akhirnya ada titik terang pemberantasan korupsi di Bondowoso” katanya.
Nanang yang juga politisi dari PKB ini berharap langkah awal KPK tersebut berkesinambungan dan membongkar praktik korupsi yang dinilainya telah masif. Terbukti salah satu pejabat yang ditangkap adalah aparat penegak hukum (APH) Kejaksaan Negeri Bondowoso.
“Kami sebagai masyarakat sangat berharap semoga kasus ini bisa berkesinambungan sehingga praktik korupsi di Bondowoso tak ada lagi,” harapnya.
Penangkapan tersebut diharapkan bisa membuat sejumlah kasus yang sempat tersendat kembali dilanjutkan prosesnya.
Sebagaimana diketahuui kasus korupsi alsintan (alat mesin pertanian) sempat menjadi atensi namun tidak jelas kelanjutnya.
Informasi yang beredar di masyarakat petugas KPK juga menyita berkas-berkas yang ada di meja oknum pejabat di Kejari Bondowoso.
“OTT ini semoga menjadi pembelajaran bagi para budak-budak kekuasaan yang masih bangga dgn praktik-praktik korupsi,” sambungnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua KPK Nurul Gufron membenarkan adanya dua oknum pejabat yang terjaring OTT.
“Benar,” kata Nurul Gufron singkat.
Menurut informasi kedua orang pejabat yang ditangkap adalah seorang kepala seksi pidana khusus di Kejaksaan Negeri Bondowoso dan seorang pejabat pembuat komitmen (PPK) Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Bondowoso.
Belum jelas kasus apa yang membuat dua orang tersebut ditangkap. Belum ada informasi resmi dari KPK terkait kasus tersebut.(ary)