Diksi.co.id, Banyuwangi | Tari mistis Seblang (Mystic Dance) Olehsari, khas Kabupaten Banyuwangi selalu menjadi daya tarik tersendiri. Ratusan pengunjung selalu memadati tradisi budaya yang digelar di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi tersebut.
Ritual Seblang di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah digelar mulai Senin (24/4/2023) hingga Minggu (30/4/2023). Seblang merupakan tarian mistis di mana penarinya adalah perempuan terpilih.
Kepala Desa Olehsari, Joko Mukhlis menjelaskan pelaksanaan Seblang ini untuk menolak bala, dan perwujudan rasa syukur kepada tuhan yang maha esa.
Joko mengaku, pelaksanaan ritual Seblang tahun ini berjalan cukup lancar dibandingkan pelaksanaan tahun lalu diwarnai hujan deras.
“Alhamdulillah mas, pelaksanaan ritual Seblang ini berjalan cukup sukses, cuacanya mendukung, tidak seperti tahun lalu, diguyur hujan deras,” ujar Joko, Minggu (30/4/2023).
Biasanya sambung Joko pelaksanaan ritual ini juga dipermudah, biasanya proses masuknya roh leluhur kepada penari Seblang itu memakan waktu yang cukup lama.
“Pelaksanaan ritual Seblang ini cukup lancar, biasanya masuknya roh leluhur itu sangat sulit. Pada pelaksanaan tahun ini hanya satu kali saja Langsung masuk,” ucapnya.
Pada tahun ini, penari Seblang adalah Putri Ramadani (19). Seorang gadis yang baru saja lulus sekolah SMK Negeri 1 Banyuwangi. Ia masih keturunan Seblang Salwati. Ia menggantikan Susi Susanti (21) sejak tahun 2020.
Untuk memilih penari Seblang, terus adat setempat yang masih memiliki hubungan darah dengan leluhur , melakukan ritual. Selanjutnya akan terpilih sosok penari Seblang akan dirasuki roh halus.
Sebelum ritual dimulai, terlebih dahulu seorang pawang mengasapi penari Seblang dengan kemenyan atau dupa, sambil membaca mantera – mantera dengan tujuan agar roh halus masuk ke tubuh sang penari.
Setelah roh masuk ke tubuh penari, penari akan menari dengan tak sadarkan diri, mata terpejam mengikuti arahan sang pawang.
Menariknya, saat penari Seblang melemparkan sampur (selendang) jika mengenai seseorang, mereka di suruh Naim ke pentas disuruh ikut menari.
“Benar-benar merinding ketika saya dapat lemparan selendang, dan ikut menari bersama penari Seblang, tapi sangat mengesankan,” ujar Rarmalia Wulan mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi UI.
Wulan mengaku sangat takjub dengan kekayaan budaya yang dimiliki oleh kabupaten Banyuwangi. Tradisi budaya ini mampu dilestarikan, dan mampu menyedot animo masyarakat Banyuwangi maupun luar Banyuwangi.
Ia mengungkapkan, kekayaan budaya yang dimiliki oleh Banyuwangi tidak hanya Seblang saja. Hampir di daerah Banyuwangi memiliki budaya, seperti Barong user bumi, kebo-keboan, dan lainnya.
“Banyuwangi mampu merawat dan melestarikan budaya, saya sangat salut sekali,” kata mahasiswa UI itu.
Pada pelaksanaan hari ketujuh, penari Seblang akan di arak keliling kampung atau ider bumi. Masyarakat setempat meyakini, diaraknya penari Seblang keliling kampung ini bertujuan untuk menolak bala. (tyo)