Diksi.co.id, Jember | Pasca KPU RI menetapkan Daerah Pemilihan (Dapil) untuk Pemilu Legislati 2024 melalui Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) No. 6 tahun 2023 tentang Daerah Pemilihan dan Jumlah Kursi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Daerah Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi (DPRD Provinsi), Dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten/Kota Dalam Pemilihan Umum 2024, disikapi bermacam-macam oleh bacaleg, dan petahana.
Seorang bacaleg dari Partai Nasdem Charis Sakti mengatakan banyak bacaleg mengaku pusing dengan perubahan Dapil tersebut.
Pasalnya para bacaleg sudah mengeluarkan uang minimal untuk membuat banner dan sosialisasi kepada warga.

“Begitu keluar keputusan KPU RI itu teman-teman saya saling telpon, ‘ngelu Mas nek ngene wis kadung kerjo tibake dapile (pusing mas kalau begini) berubah,” katanya sembari tertawa.
Charis sendiri oleh partainya diproyeksikan di Dapil 1 lama yang terdiri dari kecamatan Patrang, Kaliwates, Arjasa, Panti, Jelbuk, Sukowono, Sukorambi.
Charis mengaku sudah mulai melakukan kerja politik dengan melakukan penggalangan calon pemilih di wilayah Dapil 1 lama.
Namun semuanya berubah pasca keluarnya keputusan KPU tersebut. Wilayah Dapil 1 berubah signifikan bahkan berubah total yakni menjadi Kaliwates, Sumbersari, Ajung, Pakusari.
“Ya itu yang membuat sedikit pusing karena saya sejak diperintah pimpinan partai kemudian mulai menata di dapil lama, sekarang berubah jauh tersisa hanya Kaliwates saja,” katanya, Rabu (8/2/2023).
“Kerja saya di wilayah yang bergeser akhirnya percuma,” tambahnya.
Tapi Charis mengaku tertantang dengan perubahan dapil ini.
“Tetap semangat demi memperjuangkan aspirasi masyarakat dan teman-teman ojol (ojek online), basis saya kan di transportasi online,” tegasnya.
Sedikit berbeda bacaleg dari PAN Fachrurosi atau Abah Rosi. Bacaleg Dapil 1 ini mengaku tidak begitu terpengaruh perubahan wilayah Dapilnya.
Abah Rosi mengatakan dirinya sengaja belum terlalu fokus menggalang calon pemilih. Pasalnya Abah menunggu keputusan KPU.
“Ya Alhamdulillah saya masih belum terlalu jauh bergerak karena saya sengaja menunggu kepastian wilayah Dapil, ya belum sampai habis banyaklah,” kata Abah Rosi sambil tertawa.
Sementara salah satu anggota DPRD Jember petahana dari Partai Gerindra Ardi Pujo Prabowo mengatakan perubahan Dapil membuat konstalasi politik berubah. Dapil Ardi jika sebelumnya di Dapil 4 saat ini berubah menjadi Dapil 5.
“Ada dinamika yang berlangsung ada yang suka ada yang duka, tapi ada yang cuek saja,”katanya.
Ardi mengatakan wilayah Dapil 4 terdiri dari 5 Kecamatan Balung, Ambulu, Wuluhan, Rambipuji, Jenggawah dengan 10 kursi.
Sedangkan wilayah Dapil 5 baru kini menjadi 4 Kecamatan saja, Rambipuji digeser ke Dapil 2. Dapil 5 baru kini hanya memperebutkan 8 kursi.
“Tentu dengan pergeseran ini akan menjadikan konstalasi politik yang menarik karena memicu partai bergerak masif,” jelasnya.
Pengurangan jumlah kursi dan wilayah Dapil memaksa Ardi sebagai petahana harus kerja politik lagi dengan lebih keras lagi agar bisa merebut kursi DPRD Jember pada Pemilu 2024 nanti.
“Bagaimanapun kami harus siap bertugas lagi, siap jadi petugas partai karena ini keputusan KPU RI ya sudah, Bissmilllah,” katanya dengan nada semangat.(rc)