Jumat, Juni 6, 2025
spot_img

DIKSI UPDATE

Waspada Kondisi Cuaca Cenderung Ekstrem

Diksi.co.id, Banyuwangi | Masyarakat Banyuwangi dan sekitarnya agar lebih berhati-hati jika keluar rumah. Pasalnya, sesuai Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)y Banyuwangi kondisi atmosfer cenderung labil, picu cuaca ekstrem di Banyuwangi.

Kondisi atmosfer ini dimungkinkan akan ada fenomena angin kencang pada akhir-akhir ini.

Prakirawan BMKG Banyuwangi, Rezky P Hartiwi mengungkapkan, Kondisi atmosfer cenderung labil ini akan memicu terjadinya cuaca ekstrem.

B
Prakirawan BMKG Banyuwangi, Rezky P Hartiwi. (Diksi.co.id/Kur)

Disamping itu, siklon tropis di selatan Jawa timur masih aktif. Berdampak langsung dengan intensitas hujan sedang hingga lebat.gelombang laut akan tinggi, dan angin kencang.

Pada bulan-bulan ini, cuaca di kabupaten Banyuwangi berada si puncak musim penghujan, mulai Bulan Desember 1012 hingga bulan Februari 1023 .

“Saya menghimbau kepada masyarakat Banyuwangi agar waspada. Sebab Banyuwangi masih dalam kondisi musim penghujan,” himbaunya.

Dari pantauan BMKG Banyuwangi, potensi angin kencang, cuaca ekstrem ini diprediksi hingga 24 jam ke depan.

Potensi angin kencang karena kondisiatmosfer labil tersebut, dipengaruhi oleh dinamika atmosfer skala global-regional yang cukup signifikan.

Kemudian kondisi suhu permukaan di laut Jawa menyebabkan potensi penambahan massa air yang mendukung proses pembentukan awan hujan di sekitar wilayah.

Hal ini turut memicu potensi gelombang tinggi di perairan selatan Banyuwangi yang dipengaruhi oleh kecepatan angin.

“Potensi angin kencang kalau kita lihat sampai 24 jam ke depan. Tapi nanti akan di update lagi. Kita belum tahu pergerakan siklonnya ke mana, yang jelas ini sudah menjauhi wilayah Indonesia,” terangnya.

Rezky menambahkan, sementara peralihan musim penghujan ke musim kemarau di Banyuwangi masih akan terjadi pada Mei 2023 mendatang.

Selama musim pancaroba nantinya, BMKG tegap mengimbau agar masyarakat tetap mewaspadai potensi cuaca ekstrem.

“Biasanya kalau di musim pancaroba nanti, seperti hujan datang secara tiba-tiba disertai angin dan petir,” bebernya.

Sementara di bulan Maret-April pasca puncak musim penghujan, fenomena iklim jelang musim kemarau diprediksi normal.

“Maret masih musim penghujan, namun intensitasnya berkurang dari puncak musim hujannya,” pungkasnya. (Kur)

Latest Posts

spot_img
spot_img

DIKSI POPULER

spot_img
spot_img

LANGGANAN DIKSI

Menyajikan informasi terkini dan Up to Date silakanan langganan berita kami Gratis.