Sabtu, Juli 5, 2025
spot_img

DIKSI UPDATE

Menjadi Ketua PMI Jember Thamrin Malah Hianati Relawan: Stop Segala Pendidikan dan Pelatihan

Diksi.co.id, Jember | Bagi lembaga seperti PMI Cabang Jember, sukrelawan atau relawan adalah salah satu ujung tombak aktifitas kemanusiaan di lapangan. Tidak hanya memiliki jiwa sosial dan fisik yang tangguh, setiap relawan harus memiliki berbagai kemampuan personal yang mumpuni.

Adalah tanggung jawab bagi lembaga untuk membekali para relawan dengan berbagai pengetahuan dan kemampuan tambahan yang berguna saat dibutuhkan.

Namun ternyata sejak masuknya Mohammad Thamrin di tubuh PMI Kabupaten Jember, Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Tenaga Sukarelawan (TSR) tak ada lagi. Thamrin seolah mengkhianati para relawan.

Mantan pejabat yang pernah menantang duel wartawan ini membuat kebijakan Kardi alias karepa dibik (maunya sendiri).

Thamrin malas mengadakan kegiatan berbagai diklat PMI, salah satunya Diklat TSR yang sebelumnya rutin untuk meningkatkan kualitas relawan. Sekaligus untuk merekrut anggota TSR PMI Baru.

Kata efisiensi selalu terdengar dan keluar dari mulutnya. Padahal, harga darah sudah naik dari Rp 360 ribu menjadi Rp 490 ribu per kantongnya. Artinya pendapatan PMI sebagai lembaga satu-satunya pengelola darah ikut meningkat pula. Sehingga sangat naif jika lembaga tersebut tidak punya anggaran untuk membiayai Diklat.

Selama dipimpin Thamrin, PMI Cabang Jember juga sangat jarang ada kegiatan seperti sebelumnya.

Selama bertahun-tahun, PMI Jember dikenal aktif mengadakan pelatihan kepalangmerahan bagi berbagai kalangan.

Namun, sejak tahun 2023, selalu berdalih kebijakan yang diambil akan fokus pada efisiensi anggaran.

Sebagai ketua yang mendapatkan amanah pemerintah dan masyarakat, dirinya justru berkhianat dengan tidak melaksanakan Program kerja yang telah disusun dalam Musyawarah Kerja Kabupaten (MUKERKAB).

Salah satu kebijakan sableng Thamrin adalah menutup klinik Pratama PMI Jember sebagai cikal bakal rumah sakit.(Diksi.co.id/guh)

Banyak sekali program kegiatan hasil Muskerkab tidak dilaksanakan dengan alasan anggaran sangat minim.

 

Thamrin, S.E., M.M., malah lebih fokus pada kegiatan simbolis. Pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan relawan PMI Cabang Jember justru distop dan seolah tidak penting.

Padahal relawan yang tergabung dalam TSR PMI menjadi salah satu tulang punggung PMI Cabang Jember. Para anggota TSR yang berasal dari alumnis KSR maupun masyarakat umum harus memiliki skil khusus sebagai relawan. Diklat TSR ini menjadi wahana untuk meningkatkan skil para relawan sehingga jika sewaktu-waktu ada bencana sudah siap.

Aep Ganda Permana , salah satu pengamat kebijakan publik mengaku geram melihat penurunan performa kinerja PMI d bawah Thamrin. PMI Jember berjalan ala kadarnya seolah tanpa adanya pemimpin atau ketua maupun pengurus.

“Sungguh disayangkan kepenguruan PMI di bawah kepemimpinan THamrin. Kinerjanya terlihat buruk sekarang,” ujar Aep, Jumat pagi (4/7/2025)

Aep yang mantan aktifis mahasiswa ini mengaku sejak mengkritisi PMI, banyak orang yang menyamapaikan keluhan akan pelayanan PMI.

Berbagi kalangan menitipkan pesan agar kinerja maupun kepengurusan PMI dirombak total. Tidak hanya dari masyarakat tapi dari kalangan pejabat juga dari relawan PMI sendiri.

“Setelah mulai saya buka, kini makin banyak informasi kebrobrokan pengelolaan PMI yang saya terima,” ungkapnya.(guh/ary)

Latest Posts

spot_img
spot_img

DIKSI POPULER

spot_img
spot_img

LANGGANAN DIKSI

Menyajikan informasi terkini dan Up to Date silakanan langganan berita kami Gratis.